Pengikut

Jumat, 22 Oktober 2021

Pembelajaran Jarak Titik Ke Bidang Kelas XII TKJ 2

 Kamis, 21 Oktober 2021

Suasana PTMT
Siswa yang hadir 13 orang, dan yang tidak hadir 2 orang, masing-masing 1 sakit dan 1 tanpa keterangan. 

 Suasana Online
Siswa yang hadir online 4 orang, masing-masing Eka saputra, Humaira, Moh. Amin Fahrezi, dan Moh. Wahyu.

Pembelajaran membahas materi jarak titik ke bidang pada bangun ruang. Untuk mengenalkan konsep jarak titik ke bidang, saya meminta siswa menggambar kubus ABCD.EFGH. Kubus sengaja dipilih, karena kubus merupakan bangun ruang yang paling sederhana. Selanjutnya saya memperkenalkan konsep jarak titik ke bidang. Untuk mengetahui pemahaman siswa tentang bidang (prasyarat), maka saya bertanya "Anak-anak siapa diantara kalian yang dapat menjelaskan tentang bidang". Mungkin pertanyaan ini sulit bagi siswa, karena mereka harus mendeskripsikan apa itu bidang. Karena tidak ada yang menjawab pertanyaan saya ubah "Coba anda berikan satu contoh bidang dari benda-benda di sekitar kelas ini". Pertanyaan saya sampaikan kepada seluruh siswa (Saya tidak meminta siswa mengangkat tangan kalau mau menjawab). Pertanyaan inipun belum ada yang menjawab.

Saya juga memberikan pertanyaan yang sama pada siswa di kelas online. Tetapi tidak ada juga yang menjawab. Saya lalu memilih memberikan contoh bidang, yaitu permukaan meja, plafon, permukaan lantai sebagai contoh bidang. 

Pertanyaan saya lanjutkan "anak-anak coba perhatikan kubus yang sudah anda gambar, sebutkan salah satu bidang yang ada pada kubus ABCD.EFGH". Alhamdulillah satu siswa menjawab dengan benar. Pertanyaan saya lanjutkan, "coba anda tentukan ada berapa bidang pada kubus ABCD.EFGH?" beberapa siswa menjawab benar "6 bidang pak". Baik, saya menguatkan jawaban siswa sambil mencoba meluaskan pandangan siswa tentang bidang pada bangun ruang ABCD.EFGH. Saya katakan " anak-anak, sebenarnya kita dapat membuat banyak bidang dan bahkan tak terhingga banyaknya bidang pada bangun ruang ini". Saya lalu memberikan contoh bidang yang dibuat sendiri pada kubus sebagai berikut:

Setelah saya mengenalkan tentang bidang pada kubus, saya lanjutkan dengan memperkenalkan konsep jarak titik ke bidang. Untuk contoh ini, saya menanyakan siswa "Coba anda tentukan berapa jarak titik A ke bidang BCGF". Kelas hening beberapa saat, belum ada yang menjawab. Saya mencoba mengingatkan tentang jarak "Ingat, jarak itu adalah lintasan terpendek atau ruas garis terpendek yang menghubungkan sebuah titik ke garis atau ke bidang". Sampai sejauh itu belum juga ada yang menjawab. Saya lanjutnya pemberian hint "Ciri suatu ruas garis atau lintasan "terpendek" adalah selalu membentuk sudut siku-siku dengan garis". Penjelasan sambil memberikan contoh sebagai berikut:
 
Sepertinya siswa mulai memahami maksud saya, satu siswa menjawab "Jarak titik A bidang BCGF adalah 6 cm". Saya kepada siswa lainnya "bagaimana yang lain?". Jawaban siswa sama, yaitu 6 cm. Saya kembali mencoba menanyakan jarak titik yang lain ke sisi kubus, dan saya berasumsi semua siswa sudah memahami soal jarak titik terhadap bidang sisi yang lain pada kubus.

Berikutnya, saya menaikkan level tantangan kepada siswa dengan memberikan masalah berikut:
Coba anda tentukan jarak titik A ke bidang CEG, seperti pada gambar berikut:
Setelah memberikan kesempatan kepada siswa menyelesaikan masalah beberapa menit, nampaknya belum ada tanda-tanda ide penyelesaian yang mengarah ke sasaran. Saya menganjurkan siswa memanfaatkan berbagai sumber belajar yang tersedia. Tetapi belum ada juga dapat menemukan jalannya. 

Saya menilai, siswa memiliki kelemahan bukan hanya terkait dengan pengetahuan prasyarat yang tidak lengkap seperti (menyelesaikan bentuk akar, luas segitiga, sifat-sifat segitiga, garis berat, garis tinggi, konsep tentang garis pada bidang, bidang berpotongan, dan lain-lain), tetapi kelemahan siswa juga terlihat pada kemampuan memanfaatkan berbagai informasi untuk memecahkan masalah. Terbukti meskipun saya sudah menuliskan semua instrumen yang dibutuhkan dalam pemecahan masalah, siswa masih tetap kebingungan. 

Berdasarkan pengalaman ini, saya berpandangan bahwa untuk menyelesaikan masalah matematika, siswa tetap membutuhkan driil yang cukup sebagai sarana belajar melatih keterampilan mengolah informasi untuk pemecahan masalah.
Untuk membantu siswa memahami konsep jarak pada bangun ruang, khususnya jarak titik ke bidang saya sarankan mereka menonton video saya.

4 komentar:

  1. Apakah sebidang tanah bisa dimasukan dalam konsep rumus diatas untuk menentukan jarak titik...makasih

    BalasHapus
  2. Sangat bisa, matematika sebagai alat untuk membantu manusia mengatasi masalah sehari-hari, terimakasih sudah berkunjung

    BalasHapus
  3. Konsep matematika TDK sebatas teori sj tetapi bisa diaplikasikan dalam praktek kehidupan sehari-hari..

    BalasHapus