Pengikut

Rabu, 21 Juli 2021

Mengenal Penerbit Indie

 Resume ke-5, Senin 21 Juli 2021


Tema            : Mengenal Penerbit Indi
Narasumber   : Mukminin, S.Pd, M.Pd
Gelombang    : 19
Moderator     : Mr. Bams

Alhamdulillah, meski masih dalam suasana idul adha 1442 H, kegiatan belajar menulis gelombang 19 dan 20 tetap berlangsung. Hitung-hitung opor ayam atau sate kambing dan ketupat lebaran masih ada sebagai teman duduk santui sambil menikmati paparan narasumber yang memikat.  

Malam ini, sajian materi disampaikan oleh Bapak Mukminin, S.Pd, M.Pd. Beliau lahir di Jombang, 6 Juli 1965. Lulus D2  IKIP NEGERI Surabaya tahun 1987. Lulus S 1 IKIP PGRI Tuban 1998. Lulus S 2 UNISDA LAMONGAN 2012 pada jurusan Bahasa dan Sarta Indonesia. 

Sehari-hari beliau bekerja sebagai guru (PNS ) di SMP I Kedungpring Lamongan sejak 1989-2021 (31 th) sampai sekarang. Disamping sebagai guru, beliau juga seorang Konsultan Umroh dan Haji Plus PT. ARMINAREKA PERDANA Cabang Lamongan. Walaupun menulis buku baru dimulai diusia 55 tahun, nyatanya beliau terbilang penulis yang produktif. Sudah 12 buku antologi dan solo yang sudah diterbitkan. Berikut buku-buku yang telah diterbitkan oleh Bapak Mukminin.

Yang spesial dari Narasumber satu ini, beliau sendiri adalah pengelola salah satu penerbit Indie, yaitu penerbit Kamila Press Lamongan. Anda dapat mengenal lebih jauh Bapak Mukminin melalui tautan ini https://cakinin.blogspot.com/2020/10/curiculum-vitae.html

Gayung  bersambut, kata terjawab. "Mengenal Penerbit Indie" merupakan materi yang dinantikan bagi seorang penulis pemula yang akan menerbitkan buku. Materi ini sangat sesuai dengan kebutuhan peserta saat ini, mengingat syarat untuk lulus dan memperoleh sertifikat dari belajar menulis PGRI bersama Om Jay adalah setiap peserta harus dapat menerbitkan minimal satu buku. 

Sajian materi, dipandu oleh Mr. Bams yang juga seorang pegiat literasi berasal dari Bandung. Tidak kalah dengan narasumber yang lain, Mr Bams dengan nama lengkap Bambang Purwanto, S.Kom.,Gr juga seorang guru dengan segudang prestasi. 

Mr Bams membuka acara dengan ungkapan rasa syukur kepada Allah swt yang dilanjutkan dengan ucapan selamat idul Adha kepada seluruh peserta. Setelah mengajak seluruh peserta berdoa bersama, Mr. Bams mempersilahkan Bapak Mukminin menyampaikan materi. 

Bapak Mukminin mengawali penjelasan dengan menggambarkan kondisi obyektif penulis dalam aktivitas menulis dan menerbitkan buku zaman milenial. Menurut baliau, menulis dan menerbitkan buku saat ini bukan lagi perkara sulit. Siapapun bisa, baik dia seorang pelajar, mahasiswa, pegawai, guru, dosen, maupun wiraswasta. 

Menulis dan menerbitkan buku tidak serumit yang dibayangkan orang, apalagi guru. Guru memiliki banyak kisah dan pengalaman inspiratif yang dapat ditulis dan kemudian diterbitkan dalam bentuk buku. Kehadiran penerbit indie, tentu makin mempermudah proses penerbitan ini. Jika tulisan seorang penulis sudah dapat dibuat dalam bentuk buku, maka tentu saja manfaatnya akan lebih banyak.  

Namun, sebelum mengenal lebih jauh tentang penerbit indie, mungkin ada baiknya pembaca melihat kembali problematika dunia kepenulisan. Menulis adalah dunia yang unik, banyak yang mau tetapi sedikit yang jadi atau berhasil menjadi penulis (penulis yang konsisten menulis). Hal ini karena keberhasilan menulis tidak ditentukan oleh dominannya faktor-faktor eksternal. Tetapi lebih pada mental penulisnya atau faktor-faktor internal. 

Dalam dunia tulis menulis, dibutuhkan ketekunan dan perjuangan. Tekad dan motivasi tinggi perlu dijaga agar tidak mudah goyah saat menjalani proses menulis. Menulis membutuhkan energi besar terutama dalam menjaga konsistensi menulis sampai menjadi buku. Kebanyakan penulis pemula gagal menjalani proses ini karena menurunnya motivasi menulis seiring perjalanan waktu dan tantangan menulis yang dihadapi.

Oleh sebab itu, selain memahami hal-hal teknis soal tulis menulis, seorang penulis juga harus memiliki cara atau trik tertentu dalam menjaga motivasi menulisnya. Mungkin ada baiknya setiap penulis mengikuti saran dari Bapak Mukminin dalam menjaga mood, spirit atau energi menulis. Beliau menyarankan agar setiap penulis selalu membaca dan merenungkan kata-kata mutiara yang terkait dengan tulis menulis. Berikut contoh kata-kata mutiara yang dapat dijadikan motivasi diri. 
  1. "Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak". - Ali bin Abi Thalib
  2. "Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis". - Imam Al-Ghazali
Jika secara mental seorang penulis sudah siap, maka proses selanjutnya mempelajari ilmu teknisnya. Hal ini bertujuan agar penulis bisa menulis dan menerbitkan buku dengan lebih efektif dan efesien. Dalam proses menerbitkan buku misalnya, penulis harus mengenal dan memahami proses menerbitkan sebuah buku. Bapak Mukminin menjelaskan ada 5 tahapan yg harus dilalui: 
1. Prawriting
a.Tahap awal penulis mencari ide apa yang akan ditulis dengan pekah terhadap sekitar (Pay attention).
b. Penulis harus kreatif menangkap fenomena yg terjadi di sekitar untuk menjadi tulisan.
c. Penulis banyak membaca buku.

2. Drafting
Penulis mulai menulis naskah buku sesuai  yang dengan yang disukai (pasion). Boleh menulis artikel, cerpen, puisi, novel dan sebagainya dengan penuh kreatif merangkai kata, menggunakan majas, dan berekpresi untuk menarik pembaca.

3. Revisi
Setelah naskah selesai, lakukan revisi naskah. Merevisi tulisan dapat dilakukan dengan membuang atau menambahkan naskah yang sesuai

4. Editting/ Swasunting
Penulis melakukan pengeditan. Pada proses ini penulis tinggal memperbaiki berbagai kesalahan tanda baca, atau kesalahan pada kalimat. Tahap ini boleh dikatakan sebagai "Swasunting" yaitu menyunting tulisan sendiri sebelum masuk penerbit. Penulis dituntut untuk memiliki kemampuan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai PUEBI. 

5. Publikasi  
Jika tulisan berupa naskah buku sudah jadi, maka tahap berikutnya Publikasi atau penerbitan  buku.

Dalam proses menerbitkan buku, penulis perlu mengenal dengan baik jenis-jenis penerbitan yang ada. Pada dasarnya ada dua jenis penerbit buku, yang dapat dipilih oleh penulis yaitu penerbit Mayor atau penerbit Indhie. Kedua jenis penerbitan tersebut tentu memiliki karakateristik sendiri-sendiri. Berikut perbedaan penerbit Indie dan penerbit Mayor: 

1.  Berdasarkan Jumlah Cetakan. 
  • Penerbit mayor mencetak buku secara masal, antara 1000 s.d 3000 eksemplar untuk dijual di toko-toko buku.
  • Penerbit indie : hanya mencetak buku sesuai pesanan atau cetak berkala yang dikenal dengan POD (Print on Demand) yang umumnya didistribusikan melalui media online Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, WA grup dll.
2.  Berdasarkan Pemilihan Naskah yang Diterbitkan
  • Penerbit mayor : 
Naskah harus melewati beberapa tahap prosedur sebelum menerbitkan sebuah naskah. Penerbit ini ekstra hati-hati memilih naskah yang akan diterbitkan. Memiliki syarat yang ketat, harus mengikuti selera pasar, dan tingginya tingkat penolakan.
  • Penerbit indie : 
Tidak menolak naskah. Selama naskah tersebut sebuah karya yang layak diterbitkan, tidak melanggar undang-undang hak cipta karya sendiri, tidak plagiat, serta tidak menyinggung unsur SARA dan pornografi, naskah tersebut pasti diterbitkan. 

3.  Profesionalitas
  • Penerbit mayor : 
Penerbit profesional dengan banyak dukungan SDM di perusahaan besar mereka.
  • Penerbit indie : 
Profesional, tapi sering disalah artikan. Meski demikian perlu kehati-hatian dalam memilih penerbit Indie. Jangan tergoda dengan paket penerbitan murah, tapi kualitas masih belum jelas. Mutu dan manajemen pemasaran buku bisa menjadi ukuran penilaian awal sebuah penerbitan. Kadang murah Cover kurang bagus, kertas dalam coklat kasar bukan bookpaper ( kertas coklat halus). 

4.  Waktu Penerbitan
  • Penerbit mayor : 
Naskah tulisan diterima atau tidak, umumnya dikonfirmasi dalam tempo 1-3 bulan. Jika naskah diterima,berikutnya waktu terbit. Waktu terbit bisa cepat, tapi ada juga ada yang sampai bertahun-tahun. Banyak sekali alur kerja yang harus dilalui. Jika dalam waktu yang ditentukan penjualan buku tidak sesuai target, maka buku akan dilepas oleh distributor dan ditarik kembali oleh penerbit.
  • Penerbit indie :
Dalam hitungan minggu buku sudah bisa terbit. Tidak fokus pada selera pasar. Menerbitkan karya yang penulisnya yakin karya tersebut adalah karya terbaiknya dan layak diterbitkan sehingga penerbit tidak memiliki pertimbangan rumit dalam menerbitkan buku.

5.  Royalti
  • Penerbit mayor : 
Mematok royalti penulis maksimal 10% dari total penjualan. Biasanya dikirim kepada penulis setelah mencapai angka tertentu atau setelah 3-6 bulan penjualan buku.
  • Penerbit indie : 
Umumnya 15-20% dari harga buku. Dipasarkan dan dijual penulis lewat fb, Instagram, wa grup, Twitter, status, dll

6. Biaya penerbitan
  • Penerbit mayor : 
Biaya penerbitan gratis. Penerbit mayor memiliki pertimbangan dan tuntutan yang banyak untuk menerbitkan sebuah buku karena jika buku tersebut tidak laku terjual, kerugian hanya ada di pihak penerbit. 
  • Penerbit indie : 
Berbayar sesuai dengan aturan masing-masing penerbit. Antara penerbit satu dengan yang lain berbeda. Karena pelayanan dan mutu buku yang diterbitkan tidak sama.

Dari uraian di atas, pembaca setidaknya telah mengenal karakteristik setiap jenis penerbitan. Pembaca atau penulis yang akan menerbitkan buku tinggal memilih penerbit mana yang akan digunakan. Hal ini tentu berpulang kepada tujuan, target, dan kualitas dari tulisan atau buku yang akan diterbitkan oleh penulis.

Karena tema tulisan ini adalah "Mengenal penerbit Indie", maka profil penerbitan yang akan dibahas lebih dalam adalah jenis penerbitan Indie. 

Sebenarnya pada proses belajar menulis PGRI ini ada beberapa penerbit indie yang sudah direkomendasikan, yaitu: penerbit Oase, Gemala, YPTD dan Kamila Press Lamongan. Penulis tinggal memilih penerbit mana yang akan digunakannya. Secara kualitas, tentu tidak diragukan karena setiap penerbitan telah mendapat rekomendasi dari tim belajar menulis PGRI pimpinan Om Jay.

Karena narasumber pada sesi ini adalah Bapak Mukminin sekaligus sebagai tim manajemen penerbitan Kamila Press Lamongan, maka profil penerbitan Indie yang diperkenalkan adalah penerbitan KAMILA PRESS Lamongan. 

Seperti penerbitan indie lainya, penerbitan KAMILA PRESS melayani cetak buku, dengan jasa ISBN, editing, Lay out, dan design cover buku dengan harga terjangkau. Terdapat beberapa syarat harus dipenuhi untuk menerbitkan buku pada KAMILA PRESS Lamongan, yaitu:
  1. Kirimkan naskah lengkap mulai judul, kata pengantar, daftar isi, naskah lengkap sesuai urutan daftar isi, daftar pustaka, biodata penulis dengan foto dan Sinopsis (ditempatkan di cover belakang). Kalau ada Endors dari pakar (orang ahli) juga dapat dilampirkan
  2. Ketik  A5 ukurannya 14,8 x 21 cm, spasi 1,15 ukuran fon 11 dan margin kanan 2 cm, kiri 2 cm, atas 2 cm dan bawah 2 cm. Gunakan huruf Arial, calibri atau  Cambria dan masukkan dalam 1 file kirim ke WA atau email gusmukminin@gmail.com
  3. Untuk judul dan Cover. Judul kalau kurang pas akan dibantu untuk membuat judul yang menarik. Cover buku boleh dibuat oleh penulis. penerbit tinggal poles biar cantik dan menarik sesuai dengan kesepakan penulis. Cover juga bisa meminta bantuan penerbit. 
  4. Selain mendapat fasilitas cover buku, layout, edit dan ISBN dari penerbit, penulis juga dapat PO (Pre Order) promo buku, serta dapat sertifikat dari penerbit yang kerja sama dengan  pencetakan.
Untuk biaya Cetak buku  A5, kertas "Bookpapar (coklat halus)", termasuk biaya ISBN, Layuot, edit, dan cover buku, pada penerbit KAMILA PRESS Lamongan ditentukan sebagai berikut:

A. 60 halaman: 
  • Cetak 5 buku/ eksp. =  566.000
  • Cetak 10 buku/ eksp. =  632.000, plus ongkir
B. 70 hlm:  
  • Cetak 5 buku = 570.000
  • Cetak 10 buku = 650.000, Plus Ongkir
C. 85 hlm : 
  • Cetak 5 buku = 580.000
  • Cetak 10 buku = 660.000
D. 90 hlm:
  • Cetak 5 buku = 600.000
  • Cetak 10 Buku = 715.000
E. 100 hlm: 
  • Cetak 5 buku = 635.000
  • Cetak 10.Buku = 725.000
F. 125 hlm: 
  • Cetak 5 buku = 650.000
  • Cetak 10 buku = 751.000
G. 150 hlm
  • Cetak 5 buku = 665.000
  • Cetak 10 buku = 800.000
H. 200 hlm: 
  • 5 buku = 695.000
  • 10 buku = 841.000
I. 250 hlm:
  • Cetak 5 buku = 725.000
  • Cetak 10 buku = 900.000
J. 300 hlm:
  • Cetak 5 buku = 753.000
  • Cetak 10 buku = 957.000
Setelah cetak 10 buku dengan jumlah halaman dan harga di atas, maka untuk cetak ulang harganya sebagai berikut:
1.  Cetak buku 60 hlm Harga @ 20.000
2. Cetak buku 70-75  hlm harga  @21.000
3. Cetak buku 100 hlm. Harga @ 23.500
4. Cetak buku 140 hlm harga @ 27.000
5. Cetak buku 150 hlm @ 30.000
6. Cetak buku   250 hlm. Harga @ 40.000
7. Cetak buku  300 hlm. Harga @  45.000

Demikian sajian materi Mengenal Penerbit Indie, khususnya penerbit Kamila Press. Dari sajian materi ini dapat disimpulkan bahwa dalam menerbitkan buku, ada dua jenis penerbitan yang dapat digunakan, yaitu penerbit Indie dan penerbit Mayor. Penerbit Indie adalah penerbit profesional yang bersifat personal dan tidak terlalu mementingkan sisi komersialisasi buku. Tetapi tidak gratis, ada biaya yang harus dikeluarkan oleh penulis buku. Jadi setiap penulis dapat menerbitkan buku sesuai dengan pesanan, atau lebih dikenal dengan istilah POD (Print on Demand). 

Melihat karakteristik penerbitan Indie, maka penulis berpikir bahwa penerbitan Indie sangat cocokk bagi penulis pemula yang umumnya baru akan menerbitkan buku. Meskipun demikian tidak berarti penerbit mayor diabaikan. 

Selamat menulis dan menebitkan buku. Jangan perna ragu meniru penulis lain. Setiap seniman yang tengah mengasah keterampilannya membutuhkan model. Pada akhirnya, anda akan menemukan gaya sendiri dan meninggalkan kulit penulis yang anda tiru (William Zinsser). Bapak Mukminin, M.Pd telah memberikan jejaknya, maka jangan ragu untuk mengikutinya. Pada akhirnya anda akan menemukan kesuksesan yang sama dan mungkin lebih darinya. 

Terimahkasih Pak Mukminin, Om Jay dan tim, Mr. Bams sang moderator hebat atas semua ilmu dan pengalaman yang telah disampaikan. Semoga semuanya berbuah pahala disisi Allah swt, amiin. Selamat hari raya qurban.

Wassalam


5 komentar:

  1. Sukses manis. Nyaman dibaca, isi komplit. Jika butuh informasi tentang penerbitan buku, tulisan ini sudah bisa mewakili. Selamat ya, Pak.

    BalasHapus
  2. Top markotop deh resumenya. Bahasanya mudah dicerna, enak dibaca. Sukses ya pak

    BalasHapus
  3. Sip pak ketua, ulasannya lengkap. Kalau ada waktu silahkan berkunjung di blog saya

    BalasHapus