Pengikut

1000 Guru Motivator Literasi

Segera Daftarkan Diri Anda.

Lintas Pagi Spirit RRI Tolitoli

Diskursus Penguatan Nilai-Nilai Pancasila di dalam Kehidupan Sehari-hari.

Dialog Lintas Pagi RRI Tolitoli

Guru Kontrak atau PPPK Menjadi Harapan Terakhir bagi para Honorer, ketika batasan usia dan kuota tidak lagi dipenuhi.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 26 Agustus 2019

Fakta, Konsep, Prinsip dan Prosedur dalam Matematika


FAKTA, KONSEP, PRINSIP, PROSEDUR
Muatan dalam matematika ada 4, yaitu:1.    Konsep2.    Fakta3.    Prinsip 4.    Prosedur
A.  Konsep
Konsep adalah ide abstrak yang dapat digunakan untuk menggolongkan atau mengklasifikasikan sekumpulan objek, apakah objek tertentu merupakan contoh konsep atau bukan. Contoh konsep abstrak misalnya Segitiga, Bil Asli, Bil Prima, dll. Contoh konsep kongkrit misalnya Penggaris, Jangka, meja, kursi, dll.Konsep dalam matematika dapat berupa istilah dan simbol, dimana dalam  istilah ini ada yang dapat didefinisikan  dan ada pula yang tidak dapat didefinisikan:
1. Istilah tak terdefinisiIstilah tak terdifinisi merupakan istilah dasar (primitif) yang digunakan untuk membangun istilah lain, arti istilahnya sendiri tidak didefinisikan, tetapi dideskripsikan. Contohnya pada sistem matematika tertentu, kita mengenal istilah tak terdefinisi seperti himpunan, grup, gelanggang, ruang vektor, titik, garis, dan bidang.
2.    Istilah terdefinisiIstilah terdifinisi merupakan istilah yang digunakan dalam sistem, bukan istilah dasar, dan dirumuskan dari istilah dasar sehingga mempunyai arti tertentu dan perumusannya menjadi suatu pernyataan yang benar. Contohnya dalam matematika, kita biasa mengenal istilah terdefinisi seperti fungsi, matriks dan vector. 
Berikut ini adalah deskripsi singkat tentang bukti pembelajaran konsep pada masing-masing empat tingkatan: 
1. Tingkat 1 (Konkret). Siswa mengenal contoh yang telah dialami sebelumnya. (Anak mengatakan "trapesium" ketika ditunjukkan sebuah trapesium yang pernah dilihat sebelumnya).
2. Tingkat 2 (Identitas). Selain tingkat 1, siswa juga mengenal contoh yang ditemui sebelumnya meskipun contoh "diamati dari perspektif ruang dan waktu yang berbeda atau dirasakan dalam pengandaian yang berbeda" (klausmeier, 1976, hal.8). (Anak masih menyebut gambar trapesium, bahkan ketika gambar tersebut berbalik ke samping).
3.   Tingkat 3 (Klasifikatori). Selain tingkat 1 dan 2, siswa juga dapat membedakan antara contoh dan bukan contoh. (Anak mengambil keluar semua trapesium dari koleksi gambar yang berbeda) 
4.    Tingkat 4 (Formal). Selain tingkat 1, 2, dan 3, siswa juga dapat menyatakan suatu definisi  konsep tersebut. 
Membelajarkan Konsep (pustakahaura.wordpress.com)
1. Membandingkan objek Matematika yang termasuk konsep dan bukan konsep. Sebagai contoh pada konsep balok, kardus merupakan contoh objek yang berbentuk “balok” sedangkan kaleng susu bukan/ tidak termasuk kubus.
2.  Pendekatan deduktif, artinya proses pembelajaran dimulai dari definisi dan diikuti contoh-contoh dan yang bukan contoh. Misalnya pada konsep persamaan linear. Mula-mula paparkan definisi persamaan linier yaitu persamaan yang derajat/ pangkat tertinggi variabelnya adalah satu. Selanjutnya kita tuliskan beberapa bentuk persamaan dan meminta siswa mengklasifikasikannya, apakah persamaan tersebut merupakan persamaan linier atau bukan.
3.  Pendekatan induktif, artinya proses pembelajaran diawali dengan contoh-contoh dan diikuti pemaparan definisi yang tepat berdasarkan contoh-contoh tersebut. Misalnya kita ingin memahami konsep “pernyataan”. Awalnya kita paparkan beberapa bentuk kalimat dan siswa diminta menentukan apakah kalimat-kalimat tersebut benar atau salah.Misal:·  Jakarta adalah ibukota Negara Republik Indonesia (benar)·  Semua bilangan prima adalah ganjil (salah)·  Cantik sekali gadis itu (tidak bisa ditentukan benar atau salahnya sebab cantik itu relatif)·   x + 2 = 5 (tidak bisa ditentukan benar atau salahnya, karena masih bergantung pada nilai x)Berdasarkan contoh-contoh tersebut, barulah kita definisikan bahwa yang dimaksud dengan pernyataan adalah kalimat yang dapat ditentukan benar atau salahnya secara pasti. Sedangkan kalimat yang tidak bisa ditentukan benar atau salahnya disebut kalimat terbuka.
B.  Fakta
Fakta dalam matematika bisa berupa aksioma atau postulatAksioma adalah pernyataan yang diandaikan benar pada suatu sistem dan diterima tanpa pembuktian, sebagai titik awal logika. Aksioma hanya memuat istilah tak terdefinisi dan istilah terdefinisi, tidak berdiri sendiri, dan tidak diuji kebenarannya. Sekelompok aksioma dalam suatu sistem harus konsisten, dapat membangun sistem tersebut , dan tidak saling bertentangan.Contoh:Apabila a dan b adalah bilangan real, maka berlaku a > b, a = b, atau a < b, pernyataan ini merupakan sebuah aksioma.
C.  Prinsip
Prinsip dalam matematika dapat berupa teorema atau dalil. Teorema adalah suatu pernyataan matematika yang dirumuskan secara logika dan dibuktikan. Suatu teorema terdiri dari beberapa hipotesis dan kesimpulan, yang dapat dibuktikan dengan memanfaatkan istilah dasar, istilah terdefinisi, aksioma, dan pernyataan benar lainnya.Contoh Teorema: Jumlah sudut luar segitiga sama dengan 360o.
D.  Prosedur
Prosedur dalam matematika adalah langkah atau urutan atau cara yang digunakan untuk menyelesaikan tugas-tugas matematika yang mencakup langkah demi langkah dalam melakukan tugas.Contoh: Untuk menentukan vektor resultan (vektor pengganti) 2 buah vektor dapat dilakukan dengan cara:
  1. Cara Jajaran Genjang
  1. Cara Segitiga Vektor
  1. Cara Polygon
disadur dari : aisadida.blogspot


Minggu, 25 Agustus 2019

Narasi Hasil Review Konten Rumahbelajar.id Buku Matematika SMA/MA Kelas XII

Hasil Review Buku Matematika SMA/MA Kelas XIIBuku Matematika SMA/MA Kelas 12 diterbitkan oleh Pusat Kurikulum Dan Perbukuan Balitbang Kemendikbud. Cetakan Pertama ini terbit pada tahun 2015 dalam tampilan huruf Times New Roman 12. Kontributor buku Matematika ini terdiri dari Abdurrahman As'ar,Ipung Yuwono, Tjang Daniel Chandra, Latifa Mustof, Latiful Anwar, Nur Atika, Dahliatul Hasanah, Syaiful Hamzah Nasution dan Vita Kusuma Sari.Buku ini telaah oleh Agung Lukito, Ali Mahmudi, Kusnandi dan TurmudiPada bagian awal buku setelah halaman judul disebutkan bahwa buku ini merupakan buku guru, tetapi setelah ditelaah ternyata konten atau isi buku tidak menunjukkan informasi sebagaimana layaknya buku guru. Mmenurut hemat saya buku ini lebih layak disebut sebagai buku siswa karena hanya memuat aktivitas-aktivitas siswa dalam belajar. Jadi ada informasi yang tidak konsisten antara yang disampaikan pada bagian awal buku dengan isi buku.Namun demikian buku ini memiliki kelebihan terutama pada sajian proses belajar, dimana isi buku telah disusun dengan struktur yang sangat baik, terutama dalam kegiatan pengamatan menanya, mencari informasi, dan mengkomunikasikan. Melalui proses tersebut maka siswa secara langsung akan terbimbing melaksanakan aktivitas pembelajaran melalui pendekatan ilmiah.Demikian review saya tentang buku matematika SMA kelas 12 dari konten rumah belajar. id 

https://youtu.be/EKHvTlTMMQU

https://youtu.be/9miz4igW41U     link youtube pembelajaran

https://www.youtube.com/watch?v=J6t29IF4Lk8    link video pembelajatan terbaru








Jumat, 23 Agustus 2019

Narasi Hasil Review Konten Video Pembelajaran dari Rumahbelajar.id dengan STT

Dari hasil review terhadap video pembelajaran pada rumahbelajar.id diperoleh hasil sebagai berikut:
Judul video pembelajaran pada deskripsi konten disebutkan bahwa judulnya menganalisis segmen pasar. Namun dalam tayangan video kita saksikan bahwa judul video adalah marketing. Kompetensi dasar yang disampaikan dalam video adalah kompetensi dasar 3.3 yaitu menganalisis segmen pasar Presentasi materi disampaikan oleh Bapak Drs. H. Sutrisno MM, NIP 1960 0227 1996011001
Menurut hemat saya kelebihan video pembelajaran ini adalah materi telah dirancang sesuai dengan kompetensi dasar yang akan dicapai. Dari sisi tampilan video pembelajaran ini sudah cukup baik, karena telah mampu menampilkan isi materi bersama-sama dengan tampilan penyajinya (presenternya).
Tetapi di sisi lain masih terlihat beberapa kekurangan atau kelemahan, antara lain pada tampilan Power Point yang disajikan oleh presenter belum dapat dikatakan baik karena penggunaan huruf (font) belum sepenuhnya sesuai. Penggunaan kalimat terlampau panjang, padahal sebenarnya dapat dipersingkat. Demikian juga soal sajian peta konsep, simbol, lambang maupun penggunaan gambar belum dimanfaatkan dengan baik sebagai kekuatan dalam penyajian materi memalui power point. Terlihat tampilan presentasi dibuat apa adanya tanpa persiapan yang matang

Dari sajian video pembelajaran juga nampak bahwa presentasi atau penampilan presentasi yang disampaikan oleh penyaji, hanya dipindahkan dari teks (narasi) yang ada kemudian dicopy paste dan ditampilkan dalam bentuk PowerPoint.
Demikian review saya tentang video pembelajaran ini, terima kasih





https://youtu.be/EyihZDM66wE

https://youtu.be/J6t29IF4Lk8







Jumat, 09 Agustus 2019

RPP matematika

Rencana Pembelajaran (RPP) merupakan dokumen penting bagi seorang guru. Dapat dikatakan tanpa RPP seorang guru tidak mungkin dapat melaksanakan pembelajaran dengan baik. RPP merupakan pedoman utama guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Bahkan RPP dapat menjadi gambaran awal kualitas pembelajaran yang akan dilaksanakan. Semakin baik sebuah RPP yang dibuat, maka akan semakin baik pula implementasi pembelajarannya, demikian pula sebaliknya. Oleh karena itu penyusunan dan pengembangan RPP perlu dilakukan dengan cermat, telitih, dan lengkap dengan mempetimbangkan berbagai aspek yang dapat  mempengaruhi proses pembelajaran.
Menyusun RPP pada prinsipnya sama dengan menyusun gambar rencana bagi seorang arsitek. Bagi seorang arsitek, gambar rencana yang dibuatnya merupakan petunjuk dan pedoman utama dalam membangun sebuah bangunan. Oleh karena itu, ketika seorang arsitek atau konsultan memeriksa sebuah bangunan, maka yang dilakukannya adalah memeriksa kembali terlebih dahulu gambar rencana yang telah dibuat kemudian membandingkannya dengan keadaan bangunanan yang telah bangun. Semakin tinggi tingkat kesesuaian bangunan dengan gambar rencana, maka akan semakin baik. Tetapi jika kemudian ditemukan ketidaksesuaian, maka sang arsitek atau konsultan akan menandai lalu melakukan koreksi dan meminta sang pekerja untuk menyempurnakan bangunan sesuai dengan gambar rencana. Namun jika ditemukan suatu kondisi yang tidak memungkinkan untuk mengikuti gambar rencana, maka biasanya dilakukan peninjauan kembali terhadap gambar rencana dan disesuaikan dengan kondisi yang ada.
Cara kerja seorang arsitek pada tahap perencanaan relatif sama dengan cara kerja seorang guru pada saat menyusun RPP. Seperti gambar rencana yang dibuat oleh arsitek, kualitas RPP akan terukur dari seberapa tepat RPP tersebut terlaksana. Semakin banyak kesesuaian antara RPP dengan pelaksanaan pembelajaran, maka berarti semakin baik RPP yang dibuat. Tetapi apakah hal ini akan berlaku sebaliknya, belum tentu. Pelaksanaan pembelajaran yang kurang baik, tidak serta merta menggambarkan kelemahan atau kekurangan RPP. Bisa jadi pelaksanaan pembelajaran yang kurang baik tidak berasal dari RPP tetapi justru berasal dari kelemahan pelaksananya. Dalam hal ini kemampuan dan kompetensi guru akan turut menentukan. Disinilah kemudian pekerjaan arsitek sebagai perencana berbeda dengan guru sebagai pembuat RPP. Jika seorang arsitek menyusun rencana dan menyerahkan pelaksanaannya ke pihak pekerja, maka berbeda dengan guru. Seorang guru adalah seorang perencana sekaligus pelaksana. Oleh karena itu, kemampuan seorang guru tidak hanya mampu menyusun rencana, tetapi juga harus mampu melaksanakannya. Disatu sisi mungkin hal ini terlihat mudah, karena perencana sekaligus pelaksana, tetapi dalam kenyataannya tidaklah demkian.    .
Pembelajaran yang dilaksanakan oleh setiap guru sudah semestinya sesuai dengan RPP yang disusun atau dikembangkan baik oleh guru itu sendiri maupun orang lain. Disini kami memberikan beberapa RPP mata pelajaran matematika, khususnya kelas XII SMK yang dapat Bapak/ibu guru jadikan rujukan dalam mengembangkan RPP yang sesuai dengan karakteristik kelas, siswa, dan kondisi sekolah Bapak/ibu. Untuk memperoleh RPP ini Bapak/ibu dapat mengklik link berikut  Download.

Video Pembelajaran Matematika Minggu ini


Halaman ini menyajikan beberapa postngan video pembelajaran matematika. Video pembelajaran yang disajikan terdiri dari video kegiatan PBM dan video cara menyelesaikan soal-soal matematika.

Untuk Melihat Video Presentasi Tentang Pemanfaatan Geogera, anda dapat mengklik link berikut : https://www.youtube.com/watch?v=5AGxeLZT5pY 

Untuk Melihat Video Presentasi Tentang Pemanfaatan vicon dan form online, anda dapat mengklik link berikut 
https://www.youtube.com/watch?v=hns3f4JX-do