Pengikut

Selasa, 24 Agustus 2021

Teknik Promosi Buku

 Resume ke-19, Senin 23 Agustus 2021

Tema                  :  Teknik Promosi Buku
Narasumber     :  Akbar Zainudin
Gelombang      : 19
Moderator         : Bu Kanjeng

Membaca tema hari ini, saya jadi senyum-senyum sendiri. "Teknik Promosi Buku" saya jadi membayangkan kalau saya sudah punya buku yang siap dipromosikan. Padahal jangankan buku, draf bukunya saja belum jadi apalagi mau memikirkan promosinya. 

Tapi sudahlah, kita ambil positifnya. Jika kita belum punya buku untuk dijual, setidaknya kita sudah punya ilmu menjualnya. Kalaupun tidak, ini bisa menjadi motivasi bagi kita untuk semakin kuat berusaha menghasilkan karya buku. Bukankah untuk lulus dari kelas menulis ini kita harus mampu menghasilkan buku solo? Kalau bukunya sudah jadi, barulah kita jual.

Jadi, tepatlah bahwa tim kerja kelas menulis menempatkan tema ini sebagai salah satu tema yang perlu diberikan kepada calon penulis hebat asuhan om Jay. Karena setelah program ini berakhir, Insya Allah akan lahir karya-karya hebat dari guru-guru hebat yang masih konsisten menulis sampai hari ini.

Ok, lanjut ke bu Kanjeng. Kali ini kembali bu Kanjeng mendampingi narasumber menjalani sesi sajian materi dan diskusi. Bu Kanjeng tidak hanya mengenalkan narasumber malam ini, tetapi juga sudah merilis narasumber lain pada dua pertemuan berikutnya, yaitu pertemuan ke 20, dan 21. Mungkin tujuannya untuk menjaga motivasi peserta agar selalu menyiapkan diri. Memang dua nama yang direncanakan sebagai narasumber pada pertemuan berikutnya tidak main-main. Keduanya adalah pakar yang sangat mumpuni dibidangnya yaitu Bapak Dr. Imron Rosidi, dan Bapak Dedi Dwitagama.

Maaf, saya hampir lupa mengenalkan narasumber malam ini yaitu Bapak Akbar Zainudin. Dari CV yang dibagikan melalui flayer saya menyimpulkan bahwa beliau ini adalah seorang ustad sekaligus cendikiawan muslim yang hebat. Pria kelahiran Banyumas, Jawa Tengah 7 Pebruari 1973 adalah alumni pondok pesantren Gontor 1991. Alumni S1 UIN Jakarta dan S2 Bisnis Prasetiya Mulya Jakarta. Ternyata ilmu bisnis beliau itu dari sekolah bisnis ini. Saat ini beliau sedang menyelesaikan program Doktoral di Universitas Negeri Jakarta. Nah, ketahuan kalau ini teman om Jay lagi. Hebat om Jay.

Dengan ilmu yang beliau miliki, beliau menjalani profesi sebagai trainer dan motivator nasional. Beliau juga pendiri salah satu jasa penerbitan, yaitu MJWBook. Hebatnya lagi dalam dunia kepenulisan, beliau merupakan penulis buku Best Seller Man Jadda Wajada yang sudah naik cetak sebanyak 13 kali dalam 55.000 examplar. Sampai saat ini, sudah 15 buah buku yang ditulis dari tahun 2010. Jika dirata-ratakan, hampir dua buku setiap tahunnya berhasil diterbitkan. Ini adalah prestasi hidup yang luar biasa. Saya hanya berharap, semoga Allah memberikan kesempatan kepada saya dan siapapun yang berniat memberikan banyak menfaat pada banyak orang untuk bisa seperti Bapak Akbar Zainudin.

Ini antara lain buku yang telah ditulis oleh beliau "Uktub, Panduan Lengkap Menulis Buku dalam 180 Hari". Ini juga sebagian penerapan ilmu menjual. 

Untuk ilmu memprosikan buku sesuai tema hari ini, maka kita dapat menyimak melalui video berikut ini. Jangan lupa like, subcribe, and share, itu praktek promosi lagi..he..he..


Untuk buku beliau yang sudah 13 kali naik cetak dalam jumlah 55.000 examplar, ini gambarnya. Siapa tau ada yang berminat, tinggal kontak saja Bu Kanjeng.

Sekarang kita masuk pada materi inti, "STRATEGI PEMASARAN BUKU"

Menurut pak Akbar, strategi pemasaran,  termasuk pemasaran buku terdiri dari empat. Strategi ini biasa disebut sebagai 4P, yaitu:
  1. Product (Strategi Produk), 
  2. Price (Strategi Harga),
  3. Place of Distribution (Distribusi), dan 
  4. Promotion (Promosi). 
Namun sebelum itu, yang perlu kita lakukan bahkan sebelum menulis adalah menentukan target audiens atau pembaca kita siapa. Karena strategi untuk anak-anak akan berbeda dengan strategi untuk remaja, demikian juga untuk orang tua. 

STRATEGI PRODUK.

Strategi Ini prinsipnya merupakan tanggungjawab penerbit. Sementara penulis sendiri lebih banyak memberikan masukan siapa target pembaca dan apa kebutuhan mereka terhadap buku kita. Dengan demikian, konsep buku yang akan diterbitkan nanti menyesuaikan dengan kebutuhan dari target audiens. 

STRATEGI HARGA. 

Harga buku umumnya menjadi tanggung jawab penerbit. Dalam menentukan harga buku, ada dua strategi yang dilakukan. Pertama, adalah harga buku secara umum. Dan Kedua adalah buku yang dijual dengan harga premium (lebih mahal dibandingkan buku biasa). Harga buku bisa dijual lebih mahal jika mempunyai nilai tambah dibandingkan dengan buku-buku yang lain. Misalnya hard cover, ditambah bonus-bonus (voucher seminar, workshop, dan lain-lain)

STRATEGI DISTRIBUSI

Distribusi secara umum dibagi menjadi dua: distribusi tradisional dan distribusi nontradisional. Distribusi tradisional adalah melalui toko-toko buku, baik toko-toko buku jaringan nasional maupun toko buku lokal. 

Sedangkan distribusi non tradisional, di antaranya adalah: 
1. Melalui MLM (Multilevel Marketing)
2. Melalui Penjualan Langsung
3. Melalui Marketplace/e-Commerce (Lazada, Bukalapak, Tokopedia, Shopee, dll).

STRATEGI PROMOSI

Program promosi bisa dilakukan oleh penerbit maupun penulis. Beberapa program promosi yang bisa dilakukan. 

Pertama, Launching buku. Launching buku adalah program untuk meluncurkan buku baru. Bisa di aula, masjid, lembaga pendidikan, hotel, di mana saja. Launching buku bisa diadakan oleh penerbit maupun penulis. Sementara pembiayaan launching buku, bisa penerbit, bisa penulis. Kita perlu meyakinkan penerbit kalau buku kita akan laku, karena itulah mereka perlu menyelenggarakan program launching buku. Kalau di Gramedia, di toko-toko buku mereka ada tempat untuk launching buku. Kita bisa memanfaatkan tempat ini. Jadi kita promosikan acaranya, tempatnya di toko buku Gramedia. 

Kedua, Bedah Buku. Bedah buku adalah acara diskusi untuk membedah isi buku kita. Bedah buku ini bisa secara online maupun offline. Offline artinya kita menyelenggarakannya bisa bekerjasama dengan berbagai lembaga. Lembaga pendidikan, perpustakaan, majlis taklim, masjid, dan sebagainya. 

Pokoknya, di semua tempat dan situasi yang memungkinkan, kita tawarkan bedah buku. Berapapun yang hadir, kita selenggarakan terus menerus. Apalagi sekarang ini eranya digital. Bukan berapa orang yang hadir yang penting, tetapi direkam lalu diupload di Medsos acara kita. InsyaAllah akan semakin membuat orang mengenal kita. 

Yang lebih mudah sekarang ini adalah bedah buku secara online. Kita undang orang-orang untuk ikut acara bedah buku bersama kita. Bisa di FB, IG, WA Grup, Zoom, dan sebagainya. 

Ketiga, melakukan seminar atau workshop sesuai dengan tema buku kita. Kita bisa secara berkala menyelenggarakan seminar dan diklat terkait motivasi dan menulis. 

Seminar atau workshop ini, awalnya boleh dilakukan gratis. Karena target kita adalah mengenalkan buku kepada para peserta. Lakukan secara kontinyu, misalnya sebulan sekali. Kalau misalnya bisa offline, laksanakan di sekolah misalnya. Kalau tidak bisa offline, lakukan secara online. Bisa via WA, Zoom, FB, IG, dan sebagainya. 

Keempat, membangun komunitas. Komunitas yang kita bangun adalah komunitas yang kita sesuaikan dengan tema buku kita. Kalau buku kita temanya motivasi, maka kita tuliskan buku-buku tentang motivasi. Buku tentang guru, maka bangun komunitas guru. Buku tentang menulis, bangun komunitas menulis. Buku tentang Ice Breaking, bangun komunitas Ice Breaking. Buku tentang bahasa, bangun komunitas bahasa. Sesekali lakukan seminar melalui Zoom. Jangan lupa buat grup WA dan bagikan materi-materi yang dibutuhkan oleh komunitas kita. 

Kelima, membangun jaringan reseller. Reseller adalah orang-orang yang mau menjualkan buku kita dan mendapatkan buku dari hasil yang terjual. Kita berikan 20-30 persen komisi dari harga jual. Misalnya harga jual buku kita Rp 100.000, kita kasih 20-30%, kita berikan materi-materi yang terkait buku kita, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk menjual.

Dewa Eka Prayoga, berhasil menjual 10.000 buku hanya dalam waktu 2 minggu melalui reseller ini. Tentu resellernya saja puluhan ribu, berbagai produk. Kalau kita sudah punya jaringan reseller, akan memudahkan kita menjual buku. 

Keenam, jualan di marketplace. Buka toko di marketplace (Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan sebagainya). Membuka toko di marketplace akan meluaskan promosi dan distribusi kita.  Yang penting keberadaan kita dan buku kita ada. Itulah pentingnya ada di marketplace. Jadi kalau ada orang mencari judul buku kita, bisa ditemukan.

Ketujuh, memanfaatkan media sosial (Medsos) untuk promosi buku. Manfaatkan sebaik-baiknya followers dan subscriber dengan memberikan informasi tentang buku. Setiap hari, kita buat status terkait tema buku yang kita tulis, sehingga orang semakin paham dengan buku yang kita tulis. 

Dan jangan setiap hari isinya jualan. Lebih banyak sharing-sharing, baru selling. Lebih banyak memberikan pengetahuan kepada para pembaca sehingga mereka merasa ada manfaat menjadi followers kita. Semakin lama akan semakin ada ikatan dengan pembaca. Kalau sudah begitu, akan memudahkan kita dalam proses memengaruhi pikiran orang dalam membeli buku.

Jadi, pada dasarnya kita ini memengaruhi orang agar mereka mau menjadikan buku sebagai kebutuhan utama. Dan memang, membaca akan banyak membuka wawasan, pengetahuan, dan pilihan dalam mengambil keputusan. Dengan bersama-sama membangun kebutuhan akan membaca, maka akan memudahkan kita dalam proses menjual buku.

Nah, itulah tujuh strategi pemasaran yang perlu dilakukan untuk menjual buku. Masalahnya bukunya sudah ada belum. Kalau belum, coba praktekkan untuk menjual buku orang lain.

Untuk materi tambahan yang berasal dari pertanyaan peserta, silahkan dengarkan rekaman suara berikut ini:


Demikian resume kali ini, tidak semua rekaman saya upload kesini. Tapi semoga yang ada dapat bermanfaat buat siapa saja yang membutuhkan. Terimakasi Bu Kanjeng, terimakasih kepada narasumber Bapak Akbar Zainudin, terimakasih om Jay atas semua ilmu dan pengalaman ini.

Wassalam. 
Tolitoli, 23 Agustus 2021
Muliadi

7 komentar:

  1. wow...keren...semakin mauantab nich..laju terus..sukses selalu...

    BalasHapus
  2. Semakin keren tulisan dan tampilannya.

    BalasHapus
  3. sukses pak Ketua, boleh berguru ke pak Ketua biar saya tambah ilmu. Resume bagus

    BalasHapus
  4. Meskipun draf belum ada, lembaran-lembarannya sudah tertata indah. Tinggal kasih cover dan kata pengantar, jadilah mahkota perdana. Berbekal ilmu dari Pak Akbar, buku pun laris manis terjual. Swmangat!

    BalasHapus