Pengikut

Senin, 09 Agustus 2021

Kiat Menulis Cerita Fiksi

 Resume ke-13, Senin 9 Agustus 2021


Tema            : Kiat Menulis Cerita Fiksi
Narasumber   : Sudomo, S.Pt
Gelombang    : 19
Moderator     : Aam Nurhasanah

Pengantar

Alhamdulillah, semua nikmat yang diberikan oleh Allah swt. Suasana batinku keruh karena nun jauh disana di kota pelajar Yogyakarta anak lelakiku sedang melakukan isolasi mandiri. 

Siang itu tiba-tiba telpon genggamku berbunyi. Kulihat sepintas, ternyata dari anakku amal "Pa, panas badanku, kepalaku juga sakit" suara anakku terdengar serak. "Kenapa nak, jangan-jangan nanda terpapar corona, coba ke rumah sakit di sweb" kataku. 

Aku memang sedikit panik, yang kupikirkan saat itu siapa yang dapat membantunya. Tidak ada kerabat atau keluarga, sementara kami semua berada dipulau yang berbeda. 

Pagi itu, dengan sedikit memaksa aku menyuruhnya untuk pergi ke rumah sakit terdekat. Selain untuk memastikan apakah dia benar-benar terpapar atau tidak, juga bertujuan supaya pengobatan segera dapat dilakukan. 

Beberapa kali aku menelpon untuk memastikan apakah dia sudah ada dirumah sakit atau belum, "Mal, sudah dimana sekarang" tanyaku. "Sebentar pa, ini juga lagi menunggu hasil" sahutnya dari seberang sana. 

Selang beberapa saat teleponku berdering "Papa, itu hasilnya ada saya kirim lewat WA" , "Bilang saja sama papa, tidak usah papa lihat WA" sergahku. Terdengar suara lirih dari baling telpon genggamku "Saya positif pa". "Yah sudah, tidak apa-apa, yang penting sudah dikasi obat kan?" tanyaku. "Sudah pa".

Aku sebetulnya tidak terlalu kaget, karena dengan keluhan yang disampaikannya aku sudah menduga kemungkinan besar anakku terpapar. Meskipun demikian rasa khawatir terhadap keadaan anakku selalu saja menghantui pikiranku. Aku bersyukur dan sedikit legah karena dia sudah mendapat penagangan dokter. Tidak dirawat di rumah sakit memang, tetapi dia harus isolasi mandiri dirumah. 

Sambil menulis resume ini, pikiranku terus melayang memilikirkan keadaan anakku yang entah bagaimana kondisinya. Hanya doa yang dapat aku panjatkan kehadirat Allahurabbi semoga anakku senantiasa diberikan kekuatan dan kesabaran menghadapi cobaan ini. Dalam suasana yang sedikit tidak nyaman, aku mencoba terus menulis.

Kiat Menulis Cerita Fiksi

Narasumber kali ini adalah Bapak Sudomo, S.Pt. Beliau adalah seorang Guru IPA di SMP Negeri 3 Lingsar Lombok Barat. Dari biodata yang dibagikan, momo DM demikian nama pena beliau, diketahui sudah aktif menulis sejak lama. Hal ini dapat dilihat dari rekam jejaknya dalam dunia tulis menulis. 

Sederat kejuaraan menulis, tertulis rapi menghiasi biodata beliau, membuat siapapun yang membacanya akan berdecak kagum. Puluhan buku fiksi telah ditulisnya, seakan menjadi peneguhan akan bakat khusus yang dimilikinya. Membuat siapa saja yang mengetahui hal itu akan terpikat untuk mengikuti paparannya.

Bu Aam Nurhasah yang beruntung bisa mendampingi sang penulis fiksi berbakat. Menuntun acara dengan kesabaran dan keramahannya. Membuat peserta bersemangat mengikuti paparan materi sekaligus mengajukan pertanyaan atas banyak hal yang perlu diketahui dari menulis karya fiksi.

Pokok-Pokok Materi

Pertama, yaitu mengapa kita harus menulis fiksi?  Setidaknya ada dua alasan, yaitu:

  1. Salah satu materi dalam tes Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)  adalah Teks Literasi Fiksi. Artinya saat ini guru harus bisa menulis fiksi. Tujuannya agar mudah menyediakan soal latihan bagi peserta didik.
  2. Dengan menulis fiksi akan bermanfaat dalam pengembangan profesi guru. Kumpulan cerita fiksi bisa dibukukan sebagai syarat kenaikan pangkat. Novel termasuk kategori karya seni kompleks. Kumpulan cerpen bisa termasuk kategori karya seni sederhana.

Kedua, syarat menulis fiksi, yaitu komitmen, melakukan riset, membaca karya fiksi, mempelajari KBBI dan PUEBI, memahami dasar menulis fiksi, dan menjaga konsistensi menulis fiksi.

Ketiga, bentuk-bentuk cerita fiksi, yaitu fiksimini, flash fiction, pentigraf, cerpen, prosa, novela, dan novel. Perbedaan terletak pada kompleksitas konflik cerita. Selain itu ada juga batasan kata dan ada juga yang menggunakan batasan paragraf.

Keempat, unsur-unsur pembentuk cerita fiksi, yaitu tema, premis, alur/plot, penokohan, latar/setting, dan sudut pandang. Dari sekian unsur ada premis yang mungkin baru bagi penulis 

Premis adalah ringkasan cerita dalam satu kalimat. Terdiri dari karakter, tujuan tokoh, rintangan/halangan, dan resolusi. Contoh premis: Seorang anak memiliki kemampuan sihir bersekolah di sekolah sihir yang harus melawan penyihir jahat demi kedamaian bumi.

Dari contoh di atas jika dijabarkan sebagai berikut: 

  1. karakter: anak
  2. tujuan tokoh: kedamaian bumi
  3. rintangan: melawan penyihir jahat
  4. resolusi: belajar sihir

Kelima, kiat menulis fiksi. Untuk menulis sebuah karya fiksi diperlukan:

  1. Niat, terkait motivasi diri memulai dan menyelesaikan tulisan;
  2. Baca karya orang lain, bahan referensi, gaya bercerita, menambah diksi
  3. Ide dan Genre, terkait mencatat ide dan pilihan genre yang disukai dan dikuasai
  4. Outline, terkait kerangka tulisan berdasarkan unsur-unsur pembentuk cerita fiksi
  5. Menulis, terkait membuka  cerita, mengenalkan tokoh, menguatkan konflik, menggunakan pertimbangan logika cerita, susunan kalimat pendek dan jelas, pilihan kata, teknik show don't tell, dan ending yang baik.
  6. Swasunting, dilakukan setelah selesai menulis, jangan menyunting sambil menulis, fokus penyuntingan pada kesalahan penulisan, ejaan, kata baku, aturan penulisan, dan logika cerita. Selain itu harus kejam pada tulisan sendiri. Terakhir adalah berpegangan pada KBBI dan PUEBI.

Satu hal yang menarik dari teknik menulis fiksi adalah teknik show don't tell, yaitu teknik menulis kata sifat tanpa harus menyebutkan sifat tersebut. contohnya adalah kata sedih. Dengan teknik ini kita dapat membangun suasana sedih tokoh tanpa harus menuliskan kata sedih.

Contoh:

Tehnik tell, Mira sangat sedih melihat jenazah ibunya.

Tehnik show, Dadanya terasa sesak, napas terasa tersekat di tenggorokan, terdengar isakan dibarengi dengan derai air mata yang tak kunjung usai sembari menatap tubuh wanita yang melahirkannya terbujur kaku di ranjang.

Menurut bang Momo DM kisah nyata sangat bisa dijadikan cerita fiksi. Istilah kerennya based on true story. Ini akan membuat cerita fiksi lebih dekat dengan pembacanya. Sedangkan cara memanjangkan cerita fiksi salah satunya adalah menggunakan teknik show don't tell . Kalau untuk jenis novel panjang, perlu disiapkan outline/kerangka dengan beberapa konflik yang baik.

Cerita fiksi yang menarik salah satunya dengan membuat cerita tersebut hidup. Untuk membuat cerita hidup bisa dengan cara menguatkan karakter tokoh dan membangun suasana yang baik. 

Demikian pula soal ending, akhir cerita sebaiknya menjawab konflik cerita. Namun demikian, cerita yang sengaja dibuat menggantung (plot twist) juga akan disukai oleh pembaca. 

Kesimpulan

Membuat cerita fiksi memang sedikit berbeda dengan cerita non fiksi. Tetapi cerita non fiksi dapat disampaikan dengan gaya cerita fiksi agar lebih menarik. Tentu sepanjang tidak bertentangan dengan aturan penulisan karya non fiksi yang telah ditentukan, seperti makalah ilmiah, laporan penelitian, dan sejenisnya.

Cerita fiksi merupakan salah satu karya yang diakui sebagai persyaratan kenaikan pangkat karena dapat dipandang sebagai karya seni kompleks atau sederhana.

"Musisi harus menciptakan musik. Pelukis harus menggoreskan lukisannya. Penyair harus menulis sajaknya. Mereka harus melakukannya agar mencapai puncak kedamaian dalam diri mereka sendiri. Seseorang harus menjadi apa yang mereka bisa jadi" (Abraham H Maslow, jagokata.com)

Wassalam

9 komentar:

  1. Semoga ananda lekas sembuh ya pak. Makin keren tulisan pak ketu 👍👍

    BalasHapus
  2. Semangat dan kegigihanmu tiada tara hingga tampak hasil nyata untuan kata dalam resume jelas dan komplit kau paparkan..selamat...lanjut...
    dari Sragen Jawa Tengah kupanjatkan do"a moga ananda segera sehat selalu Aamiin.

    BalasHapus
  3. Terimakasih kasih atas doanya mas Ali

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. Turut prihatin atas kondiisi ananda di seberang sana. Semoga ananda kuat menjalaninya dengan pertolongan Allah dan ikhitiar berobat yang sudah dilakaukan.
    Salut. Dalam kondisi galau, tulisan masih luar biasa. Ingin rasanya belajar cara menguraikan isi materi dengan begitu runtut dan enak dibaca. Suksek ya, Pak.

    BalasHapus
  6. Syafakallah buat Amal, semoga diberi kekuatan dan kesabaran, tulisan bapak tetap bagus walau pun tengah galau, salut, semangat pak💪

    BalasHapus
  7. Semogakan ananda lekas sembuh

    Tulisan ini sangat memotivasi dan menginspirasi

    BalasHapus