Pengikut

Kamis, 16 Maret 2023

Draf RKJM

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga penyusunan RKJM berjalan dengan aman dan lancar. Dukungan segenap komponen sekolah, komite sekolah dan masyarakat mendorong Tim Pengembang Sekolah akhirnya dapat menyelesaikan RKJM sesuai dengan rencana. 

RKJM adalah rencana kerja yang disusun berdasarkan harapan, tantangan nyata, kekuatan dan kelemahan yang dihadapi SMK Negeri 1 Galang yang teridentifikasi melalui data dan fakta termasuk raport mutu pendidikan. RKJM merupakan road map yang memandu tim manajemen sekolah untuk mewujudkan Visi, Misi dan Tujuan Sekolah. RKJM juga merupakan bentuk komitmen sekaligus harapan segenap warga sekolah, masyarakat, serta para pemangku kepentingan agar SMK Negeri 1 Galang. Salah satu harapan yang akan diwujudkan tersebut adalah menjadi SMK Pusat keunggulan dalam arti yang sesungguhnya.

Kami menyadari bahwa RKJM ini masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu, kami berharap kritikan dan saran solutif dari berbagai pihak sebagai acuan dan bahan refleksi serta evaluasi secara berkala menuju perbaikan berkelanjutan. Penghargaan yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada semua pihak yang telah ikut andil dalam penyusunan RKJM ini. Kontribusi dari semua pihak tentu selalu diperlukan untuk memajukan SMK Negeri 1 Galang mengingat pendidikan merupakan tanggung jawab bersama.

Semoga RKJM ini dapat bermanfaat sesuai harapan kita bersama.

Galang 15 Juli 2022

Kepala  Sekolah

NIP : ...........

 

BAB I 

PENDAHULUAN

A.  LATAR BELAKANG

Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) merupakan rencana kerja sekolah yang disusun secara cermat dan teliti dengan mempertimbangkan berbagai potensi untuk mencapai tujuan jangka menengah dalam kurun waktu 4 tahun. RKJM disusun berdasarkan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, sosial budaya masyarakat, potensi sekolah dan kebutuhan siswa. RKJM menjadi panduan dan acuan untuk merumuskan rencana kerja tahunan sedemikian sehingga setiap tahapan program yang dilaksanakan secara gradual tidak melenceng dan dapat di evaluasi kemajuannya secara periodik. 

Kompleksnya permasalahan dan tantangan yang dihadapi menuntut setiap organisasi berupaya menyusun rencana dengan sebaik-baiknya. Tidak terkecuali SMK Negeri 1 Galang. Oleh karena itu, RKJM SMK Negeri 1 Galang disusun sebagai upaya menjawab berbagai permasalahan dan tantangan yang dihadapi. 

Diakui atau tidak, salah satu tantangan terbesar SMK Negeri 1 Galang adalah meningkatkan jumlah siswa. Data 4 tahun terakhir menunjukkan jumlah peminat yang masuk ke SMK Negeri 1 terus mengalami penurunan. Sekilas problem ini nampak sederhana. Namun jika terus terjadi maka bukan tidak mungkin problemnya akan meluas dan berdampak pada menurunnya budget pembiayaan, tidak terpenuhinya jam pembelajaran, menurunnya keamanan sekolah, tidak terkelolanya sumberdaya secara efektif, serta efek pengiring lainnya.  

Pada saat yang sama, secara nyata SMK Negeri 1 Galang juga dihadapkan pada ketatnya kompetisi dunia kerja. Kehidupan manusia abad 21 yang dicirikan dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat cara hidup dan kebutuhan manusia terus mengalami transformasi. Para pelaku industri, dunia usaha, dan dunia kerja sebagai entitas bisnis pasti akan melakukan adaptasi dan inovasi baik terhadap produk, mutu, maupun cara kerja agar tetap eksis dan berhasil dalam kompetisi. Pada situasi dan kondisi yang demikian SMK sebagai lembaga pendidikan vokasi yang dirancang untuk mencetak SDM yang mampu memenuhi kebutuhan dunia kerja, harus pula melakukan adaptasi dan inovasi agar tetap relevan dengan dunia industri, dunia usaha, dan dunia kerja. 

Adaptasi dapat dilakukan jika segenap warga sekolah, terutama guru dan manajemen sekolah mau terbuka menerima perubahan. Misalnya guru bersedia mengubah pola pembelajaran yang cenderung konseptual menjadi pembelajaran yang lebih relevan dengan perkembangan di industri, berbasis produk dan bermakna bagi siswa. Kebiasaan mengejar target kurikulum, harus diubah menjadi kebiasaan mengejar mutu proses dan mutu produk. Pembentukan hardskill dilakukan secara simultan dengan pembentukan sofskill

Tranformasi pembelajaran yang link and match dengan dunia kerja membutuhkan komitmen dan kemampuan membangun konektivitas dan kolaborasi dengan berbagai pihak, terutama mitra industri. Kehadiran mitra industri menjadi penting agar cara kerja industri dapat diadaptasi oleh guru. Melalui program kemitraan, kebutuhan industri dan kompetensi siswa bisa lebih sesuai. Cara kerja industri yang terbentuk berdasarkan tantangan kompetisi bisnis, dipandang perlu ditularkan untuk membiasakan cara kerja berbasis mutu. Pendekatan ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah pengangguran lulusan SMK.

Namun disisi lain, mewujudkan kolaborasi dan kemitraan dengan industri dan dunia usaha bukan perkara mudah. Ini juga suatu tantangan. Selain minimnya industri yang sesuai, juga tidak mudah bagi pihak industri mau bekerjasama dengan SMK, terutama jika dikaitkan dengan keterserapan tenaga kerja. Sebab bagi sebagian besar industri, penyerapan tenaga kerja merupakan proses yang fair dan tidak mengikat bagi sekolah tertentu. 

Kalaupun kemudian ada industri yang mau bekerja sama dengan SMK belum tentu mereka memiliki standar kerja khusus yang dapat diterapkan dalam pembelajaran di sekolah. Dampaknya belum tentu cara kerja guru dapat ditingkatkan. Belum lagi soal karakter, ini juga menjadi tantangan tersendiri. SDM sekolah terutama guru kadang-kadang enggan melakukan perbaikan atau perubahan pembelajaran. Mereka terlalu nyaman untuk meninggalkan cara kerja lama menuju cara kerja baru yang lebih baik. Akibatnya upaya peningkatan mutu pembelajaran hanya berjalan di tempat. Tidak beranjak. Apalagi mengalami kemajuan. 

Menghadapi kondisi tersebut SMK Negeri 1 Galang perlu mempersiapkan diri secara matang. Perubahan hanya dapat dilakukan secara terencana dan gradual. Perencanaan yang disusun secara cermat dengan bertumpuh pada peluang dan kekuatan yang dimiliki akan memberikan ekpektasi keberhasilan lebih besar dari pada tanpa rencana. Sebuah quote yang dapat menjadi renungan: Gagal merencanakan sama dengan merencanakan kegagalan. Semakin besar sebuah tantangan, maka harusnya semakin baik rencana yang harus disiapkan. 

Para profesional mengatakan bahwa perencanaan merupakan 75% dari keberhasilan. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya perencanaan. Perencanaan memang sebuah konsep yang dituangkan dalam bentuk dokumen tertulis. Namun perencanaan merupakan sebuah abstraksi hasil perjalanan pemikiran ke masa depan yang dapat memprediksi kemungkinan keberhasilan dan potensi tantangan. Oleh karena itu, jika perencanaan sudah baik maka semestinya pelaksanaan akan berjalan lancar. Kalau pun ada masalah dalam proses pelaksanaan, idealnya itu sudah diprediksi sehingga lebih siap dan antisipatif. Pun proses evaluasi dapat dilakukan secara periodik yang pada gilirannya perbaikan dan penyempurnaan lebih mudah dilakukan. 

Demikian pentingnya sebuah rencana kerja, maka RKJM yang disusun oleh SMK Negeri 1 Galang menjadi sebuah strategi yang paling efektif, efesien dan ekonomis untuk mencapai tujuan sekolah sesuai visi dan misi dengan memanfaatkan berbagai kekuatan dan aset yang dimiliki. RKJM disusun sebagai upaya meningkatkan efektivitas dan efesiensi penggunaan sarana dan prasarana sekolah yang dibiayai dengan budget yang relatif besar. Kita tidak ingin budget besar nilai manfaat kecil. Ini tidak ekonomis. RKJM yang baik akan meminimalkan kerugian baik yang disengaja maupun tidak disengaja. 

B. LANDASAN HUKUM

Landasan hukum yang menjadi acuan dalam penyusunan RKJM SMK Negeri 1 Galang tahun 2022/2023 s.d 2026/2027 sebagai berikut:
  1. Undang-undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
  2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan; 
  3. Permendikbudristek No.5 tahun 2022 tentang SKL
  4. Permendikbudristek No.16 Tahun 2022 tentang Standar Proses
  5. Permendikbudristek No.56 tahun 2022 tentang Standar Pendidikan Guru
  6. Permendikbudristek No.40 Tahun 2021 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah
  7. Permendiknas No.24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana
  8. Permendiknas No.19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan 
  9. Permendiknas No.69 Tahun 2009 tentang Standar Pembiayaan 
  10. Permendikbusristek No.21 Tahun 2022 tentang Standar Penilaian
Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 40 Tahun 2021 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah.

C.   MAKSUD DAN TUJUAN

RKJM SMK Negeri 1 Galang disusun dengan tujuan untuk:

  1. Menjamin agar perubahan / tujuan sekolah yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan tingkat kepastian yang tinggi dan resiko yang kecil.
  2. Mendukung koordinasi antar personil sekolah
  3. Menjamin tercipatanya integritas, sinkronisasi, dan sinergi baik antar personil sekolah, antar sekolah, dan dinas pendidikan.
  4. Menjamin keterkaitan antara perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan
  5. Mengoptimalkan partisipasi warga sekolah dan masyarakat
  6. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan

D.  METODE PENYUSUNAN

    RKJM disusun berdasarkan data dan informasi yang tersedia dan dianalisis menggunakan metode analisis Swot. Data yang dianalisis dikumpulkan melalui metode observasi dan metode tanya jawab (wawancara). Analisis Swot digunakan agar pemetaan terhadap kelemahan dan kekuatan serta peluang dan tangan dapat dilakukan secara teliti, rinci dan obyektif. Berpijak pada hasil pemetaan tersebut selanjutnya disusun program dan rencana kerja untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 

Metode observasi digunakan untuk mengumpulkan data dan fakta yang dapat diamati secara langsung. Data ini dapat diperoleh melalui sumber utama seperti data sekolah yang tersimpan pada bank data SMK Negeri 1 Galang. Data tersebut dapat berupa dokumen pengarsipan dan dokumen elektronik. Selain metode observasi, metode lain yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah metode tanya jawab atau wawancara. 

Data hasil wawancara diperlukan untuk mengkonfirmasi data observasi sekaligus bertujuan memahami persepsi publik, warga sekolah dan para pemangku kepentingan terkait sekolah dan kegiatan-kegiatan yang telah dan akan dilakukan. Misalnya data terkait fungsi kepala sekolah dalam mensupervisi guru, fungsi komite sekolah, pola komunikasi bawahan dan pimpinan,  keterlibatan orang tua dan masyarakat, kemitraan dengan dunia industri, dunia usaha, dan dunia kerja, dan lainnya.

Semua data dan informasi yang terkumpul dipetakan berdasarkan SWOT. Selanjutnya dirumuskan menjadi dasar dalam penyusun dokumen perencanaan.

 E.        KERANGKA PEMIKIRAN

Penyusunan RKJM SMK Negeri 1 Galang mengacu pada tujuan pendidikan nasional sebagaimana tertuang pada pasal 3 Undang-undang Sisdiknas Nomor 20 tahun  2003 yaitu “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman  dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” . Kemudian diatur  lebih lanjut ke dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Nomor 19 tentang Standar Nasional Pendidikan  yang memuat 8 Standar Nasional Pendidikan yaitu a. standar isi; b. standar proses; c. standar kompetensi lulusan; d. standar pendidik dan tenaga kependidikan; e. standar sarana dan prasarana; f. standar pengelolaan; g. standar pembiayaan;dan h. standar penilaian pendidikan.

Berdasarkan tujuan pendidikan nasional, maka ditetapkan visi misi dan tujuan sekolah. Visi misi dan tujuan sekolah selanjutnya menjadi arah dan pemandu dalam mengorganisasikan berbagai sumber daya yang dimiliki, mengatur strategi pemanfaatan agar efektif, efisien, dan ekonomis serta mencegah dan mengatasi berbagai tantangan dan hambatan yang mungkin dihadapi. Untuk memperoleh strategi yang paling efektif, efisien, dan ekonomis maka setiap keputusan tindakan senantiasa berpijak pada hasil analisis data melalui pendekatan analisis SWOT. 

Analisis SWOT merupakan bagian dari metodologi penganalisisan atas wujud perencanaan strategis yang dipergunakan dalam usaha memonitor dan mengevaluasi situasi dan kondisi tertentu untuk memahami serta mencapai tujuan yang diinginkan. Hasil analisis SWOT menjadi informasi bermakna yang sesuai dengan kondisi ril yang dihadapi oleh sekolah. Oleh sebab itu, keputusan yang dibuat berdasarkan hasil analisis SWOT memiliki tingkat akurasi yang tinggi dan dapat dipertanggungjawabkan.

Sebagai lembaga pendidikan, tugas utama SMK Negeri 1 Galang adalah memberikan layanan pendidikan bermutu kepada pelanggan, yaitu peserta didik. Amanah pemenuhan layanan pendidikan mengacu pada standar pelayanan minimal (SPM) sebagaimana di atur dalam PP nomor 2 tahun 2018 bab II bagian kedua pasal 5 point 4 sebagai berikut:

Mutu Pelayanan dasar ditetapkan dalam standar teknis yang sekurang-kurangnya memuat: 

  1. standar jumlah dan kualitas barang dan / atau jasa
  2. standar jumlah dan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan, dan
  3. petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan standar
Layanan pendidikan bermutu diwujudkan antara lain dalam bentuk penyediaan layanan pembelajaran yang memenuhi kebutuhan belajar peserta didik.

 Sudah barang tentu banyak hal yang belum terpenuhi yang merupakan suatu kodisi nyata saat ini yang harus segera dipenuhi untuk mencapai standar minimal yaitu Standar Nasional Pendidikan (SNP). Dimana langkah selanjutnya menuju Standar Internasional. Maka dari itu sekolah wajib melakukan perencanaan secara rinci dan terstruktur berdasarkan analisis dari fakta kelemahan dan kekuatan yang ada sehingga dapat digambarkan kondisi tantangan nyata yang selanjutnya dijawab dengan melakukan penyusunan dan pelaksanaan program-program strategis mulai dari saat ini dan seterusnya untuk mempercepat tercapainya tujuan yang telah ditentukan.

 F.        SISTEMATIKA PENULISAN

Rencana Kerja Menengah Sekolah ini disusun dengan sistematis dengan menggunakan kaedah penulisan standard ilmiah. Hal ini dilakukan karna hal tersebut sesuai dengan karakteristik ilmiah yang tidak dapat dipisahkan dari rangkaian rencana kerja ini. Oleh karna pada dasarnya setiap rencana selalu berpijak dari suatu tekad untuk memperbaiki suatu keadaan saat ini yang dianggap belum baik. Keadaan baik adalah suatu keadaan yang diharapkan. Sehingga perencanaan yang matang perlu dilaksanakan berdasarkan prinsip pemecahan masalah.

Metode pemecahan masalah yang diawali dengan ditemukannya masalah sebagai akibat terjadinya kesenjangan antara kondisi nyata dengan kondisi yang diharapkan. Selanjutnya dilakukan analisis masalah yaitu dengan menemukan beberapa alternatif pemecahan yang mungkin dilaksanakan selanjutnya memilih satu dari beberapa alternatif tersebut untuk dijadikan solusi dari masalah tersbut untuk dipecahkan. Tindakan selanjutnya adalah implementasi dari alternatif pemecahan masalah tersebut. Langkah berikutnya adalah memastikan penerapannya berjalan baik untuk kemudian dievaluasi dalam rangka menentukan langkah berikutnya berdasarkan hasil yang dicapai pada tahapan atau siklus pertama tersebut.

Tahapan yang didasarkan metode ilmiah hendaknya ditulis dengan kaedah ilmiah pula dengan struktur penulisan yang standar pada penulisan ilmiah sehingga pada Rencana Kerja Menengah ini mengikuti kaedah penulisan ilmiah baik dalam format paragarap, huruf, kertas, margin dan srtuktur penomoran. Sistematika penulisan yang digunakan adalah meniru sistem penomeran Amerika. Menggunakan huruf Tahoma 12, kertas F4 2,2,2, 3. Spasi yang digunakan adalah 1,5 sp



0 comments:

Posting Komentar