Pengikut

Senin, 25 Maret 2024

Cara Siswa SMKN 1 Galang Budidaya Jeruk Trigas

Belajar pertanian sebaiknya konprehensip, holistik. Belajar usaha tani harus meliputi teori dan praktik berkelanjutan. Bukan hanya budidaya tetapi sampai proses bisnis. Jadi kompetensi teknis budidayanya dikuasai dan kompetensi bisnis pertaniannya juga harus dikuasai. Dan tidak ada cara yang paling efektif selain belajar dengan cara menjalani prosesnya secara penuh. Bukan peragaan, bukan asal praktik. Tetapi benar-benar dijalani secara utuh, dirasakan, dinikmati suka dukanya, dihitung, dikalkulasi, dirasakan untung dan ruginya. Tujuannya agar peserta didik merasakan dan menikmati indahnya berbisnis dibidang pertanian.

Sehubungan dengan tujuan di atas, berikut saya akan menyajikan cara memelihara tanaman jeruk trigas agar berhasil dan menguntungkan. Jika kita ingin jeruk yang kita tanam berbuah di umur satu setengah tahun, maka kita dapat melakukan itu asal perlakuan yang diterapkan sesuai dengan langkah-langkah yang benar.  

Untuk acuan dari tanaman jeruk bisa dibuahkan atau tidak, tidak selalu berpatokan berapa umur dari tanaman jeruk, melainkan seberapa kesiapan dari tanaman itu untuk bisa dibuahkan. Sebab mari kita berpikir sejenak, jika kita menanam jeruk selama 3 tahun dan tidak terurus, tentunya untuk pohonnya masih kecil-kecil dan tidak layak untuk berbuat. lain halnya jika kita menanam jeruk dengan perawatan yang intensif selama umur satu setengah tahun untuk masa dibuahkan sudah layak. berikut adalah tips perawatan dari tanaman jeruk tegas agar umur satu tahun sudah layak untuk dibuahkan.


Untuk pengaturan pengairan yang kami maksud disini adalah pemenuhan kebutuhan air yang secukupnya, baik itu di musim kemarau maupun musim penghujan.Untuk di musim kemarau walaupun ketersediaan air terbatas, kita harus bisa mengairi pada saat tanaman jeruk membutuhkan pengairan. Untuk di musim penghujan dengan ketersediaan air yang banyak. Kita harus bisa menjaga agar kondisi tanah tidak terlalu banyak mengandung air. 


Salah satu cara untuk menjaga keseimbangan dalam pengairan di musim penghujan kita harus membuat parit-parit kecil sebagai saluran pembuangan air agar tidak menggenang. 


Untuk langkah yang kedua yaitu penggunaan dalam penyemprotan pestisida, baik insektisida maupun fungisida. Lakukan penyemprotan pestisida secara rutin 15 hari sekali atau lihat kondisi serangan dari hama perusak tanaman maupun serangan dari penyakit akibat jamur. Apabila dalam kurun waktu kurang dari 15 hari sudah ada serangan hama perusak tanaman maupun penyakit akibat jamur dan bakteri, kita harus segera melakukan penyemprotan. Untuk hama perusak tanaman biasanya yang menyerang adalah ulat dan kutu-kutuan. Untuk penanggulangannya yaitu dengan penyemprotan insektisida dengan bahan aktif promil dan abamektin. Seperti contoh untuk penggunaan bahan aktif promil kami menggunakan merek dengan reagen, karena dalam reagen sudah terdapat zpt. Sedangkan untuk bahan aktif abamektin kami menggunakan demolish.


Untuk penanggulangan serangan penyakit akibat jamur kami menggunakan fungisida dengan bahan aktif propineb dan azoksistrobin  difenokonazol. Untuk bahan aktif propineb kami menggunakan merek dagang Antracol, kemudian untuk bahan aktif azoksistrobin   difenokonazol kami menggunakan amistartop. Sedangkan serangan penyakit akibat bakteri kami menggunakan bakterisida dengan bahan aktif merek dagang Nordox. Lakukan penyiraman secara rutin agar tanaman terus terlindungi dengan maksimal. 


Untuk pemupukan digunakan 2 jenis pupuk yaitu pupuk kimia dan pupuk kandang. Untuk yang pertama yaitu penggunaan pupuk kimia. Hal yang perlu diperhatikan dalam pemupukan kimia atau buatan yaitu kebutuhan tanaman di fase pertumbuhan atau vegetatif, dan fase pembuahan atau generatif. Ini berbeda sebab. Jadi kita harus memberi takaran yang tepat dari setiap fase. Hal lain yang perlu diperhatikan di dalam pemupukan kimia yaitu tingkat kesuburan dari tanah. Untuk tingkat kesuburan dari masing masing tanah tentunya dari daerah satu dengan daerah yang lain pasti berbeda. 


Untuk pemupukan tanaman ini kami menggunakan pupuk tunggal. Berikut kami berikan takaran pemupukan dari setiap fasenya. Untuk pupuk yang mengandung unsur nitrogen kebutuhannya antara 60 sampai 100 g per pohon, pupuk yang digunakan adalah urea. Untuk pupuk yang mengandung unsur P, fosfor atau fosfat takarannya 40 sampai 80 g per pohon, untuk pupuk yang dipergunakan adalah Fertiphos. Untuk pupuk yang mengandung unsur k atau kalium takarannya 15 sampai 25 g per pohon untuk pupuk yang digunakan yaitu KCL. 


Dari ketiga jenis pupuk tersebut, tambahkan juga pupuk mutiara 15 15 di Antara 50 sampai 100 g per pohon. Untuk pemupukan takaran ini lakukan sampai berumur satu tahun. Untuk pemupukan di masa generatif karena di usia satu setengah tahun sengaja kami buahkan, maka untuk pemupukan dan penggunaan unsur P dan K kami tingkatkan. 


Berikut adalah rinciannya, pupuk yang mengandung unsur N antaranya 60 sampai 100 juta pohon, untuk pupuk yang dipergunakan urea. Untuk pupuk yang mengandung unsur P takarannya antara 50 sampai 100 g per pohon,  untuk pupuk yang dipergunakan Fertiphos. Untuk pupuk yang mengandung unsur K antara 40 sampai 80 g per pohon untuk buku yang dipergunakan KCL.Tambahkan juga pupuk mutiara 16 16 dengan takaran 50 110 g per pohon. Lakukan pemupukan satu bulan sekali sampai jeruk menjelang berbunga. 


Untuk pemupukan kedua yaitu jenis pupuk kandang. Untuk pupuk kandang yang kami gunakan yaitu pupuk kohe dari kotoran hewan, seperti kotoran kambing yang telah difermentasi. Untuk penggunaan pupuk kohe kambing ini dengan cara penebaran di sekitar tanaman jeruk, kemudian ditimbun yang rapat dengan tanah di sekitarnya sehingga terbentuk gundukan. Tujuan penimbunan dengan tanah agar pupuk tidak hanyut pada musim hujan. Pemberian pupuk kohe kambing ini Ini dilakukan di saat jeruk berusia 1 tahun. 


Demikian cara memelihara tanaman jeruk yang dapat diterapkan oleh siswa dalam praktik budidaya tanaman budaya. Selamat mencoba


0 comments:

Posting Komentar