Tahun ini (2025) kita menerima kabar baik dari rapor pendidikan. Dibandingkan dengan tahun lalu, kemampuan numerasi siswa SMKN 1 Galang meningkat paling tinggi. Ini adalah bukti bahwa kerja keras kita mulai menampakkan hasil. Lebih membanggakan lagi, indikator karakter siswa menjadi capaian terbaik. Sungguh ini adalah pencapaian yang patut kita syukuri bersama, karena artinya anak-anak kita tumbuh dengan nilai-nilai disiplin, tanggung jawab, dan kejujuran. Setidaknya yang baik lebih dominan daripada yang kurang baik.
Namun, di balik kabar baik itu, ada pesan penting yang tidak boleh kita abaikan. Rapor pendidikan juga menunjukkan bahwa kualitas pembelajaran kita masih berada pada titik terendah. Salah satu penyebabnya adalah metode mengajar kita yang belum banyak berubah, masih cenderung konvensional, dan belum sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan anak-anak kita hari ini.
Mari kita renungkan bersama, Bapak Ibu. Anak-anak yang setiap hari kita temui di kelas, mereka tumbuh di zaman yang sangat berbeda dengan zaman kita dahulu. Mereka membutuhkan pembelajaran yang bukan hanya membuat mereka tahu, tetapi juga membuat mereka bisa berpikir kritis, bekerja sama, berani mencoba, dan berani belajar dari kesalahan.
Di sinilah peran kita begitu besar. Kita bukan sekadar menyampaikan materi, tetapi sedang membentuk masa depan mereka. Apa yang kita lakukan hari ini di kelas, akan menjadi bekal hidup mereka kelak. Karena itu, kualitas pembelajaran harus menjadi perhatian utama kita bersama.
Bapak Ibu yang saya banggakan, dorongan untuk berubah ini tidak hanya datang dari rapor pendidikan, tetapi juga dari perhatian besar Bapak Gubernur kita. Melalui program Berani Berkah, beliau mengingatkan kita semua agar pendidikan tidak hanya mengasah otak, tetapi juga menumbuhkan akhlak. Program Berani Berkah diwujudkan dalam kegiatan nyata seperti shalat berjamaah di sekolah. Kegiatan ini bukan hanya ibadah, tetapi juga menjadi sarana untuk membentuk kebersamaan, kedisiplinan, dan karakter spiritual anak-anak kita.
Selain itu, pemerintah juga memperkenalkan program pendidikan terbaru dengan 7 Kebiasaan Baik yang diadaptasi dari The 7 Habits. Program ini mengajarkan anak-anak untuk proaktif, mampu mengatur prioritas, berpikir menang-menang, dan membiasakan kolaborasi. Jika kita terapkan secara konsisten, 7 Kebiasaan Baik akan menjadi budaya sekolah yang membentuk karakter anak-anak kita agar lebih siap menghadapi dunia kerja dan kehidupan.
Bayangkan, Bapak Ibu, jika rapor pendidikan yang kita terima ini kita respon dengan semangat program Berani Berkah dan 7 Kebiasaan Baik. Maka kualitas pembelajaran kita bukan hanya akan meningkat, tetapi juga berpadu dengan kekuatan karakter dan spiritualitas siswa. Inilah pendidikan yang utuh, pendidikan yang membentuk kecerdasan sekaligus hati.
Bapak Ibu yang saya cintai, kita semua tentu ingin melihat anak-anak kita berhasil, bukan hanya di atas kertas, tetapi juga dalam kehidupan nyata. Dan itu hanya bisa terwujud bila kita mau berubah, mau membuka diri, dan mau berinovasi. Perubahan memang tidak mudah, tapi bukankah kita selalu mengajarkan kepada siswa bahwa belajar itu berarti berani mencoba hal baru? Maka marilah kita juga meneladankan itu.
Mari jadikan rapor pendidikan ini bukan sebagai beban, tetapi sebagai cermin yang menunjukkan di mana kita perlu memperbaiki diri. Dengan dukungan program Berani Berkah, dengan pembiasaan 7 Kebiasaan Baik, dan dengan komitmen kita semua, saya yakin SMKN 1 Galang bisa menjadi sekolah yang bukan hanya mencetak siswa cerdas, tetapi juga manusia yang berkarakter kuat, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
0 comments:
Posting Komentar