1000 Guru Motivator Literasi
Segera Daftarkan Diri Anda.
Lintas Pagi Spirit RRI Tolitoli
Diskursus Penguatan Nilai-Nilai Pancasila di dalam Kehidupan Sehari-hari.
Dialog Lintas Pagi RRI Tolitoli
Guru Kontrak atau PPPK Menjadi Harapan Terakhir bagi para Honorer, ketika batasan usia dan kuota tidak lagi dipenuhi.
This is default featured slide 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Rabu, 25 Oktober 2023
Seberapa Penting SOP bagi Guru?
Peluang dan Tantangan Kinerja
Peluang dan Tantangan Kinerja Kita
Muliadi, M.Pd
Assalamualaikum war wab, selamat pagi, salamat sehat dan bahagia.
Izinkan saya menyampaikan rasa optimisme bahwa setiap orang, setiap guru memiliki peluang dan tantangan untuk mencapai target kinerja minimal yang sudah ditentukan yaitu 75% kehadiran di kelas.
Peluang untuk memperbaiki itu tentu bergantung seberapa besar selisih kinerja minimal (75%) dengan kinerja kita saat ini, waktu yang tersedia (ujian semester), dan besarnya usaha yang kita lakukan.
MIsalnya guru K memiliki kinerja saat ini 60%, maka selisih dengan kinierja minimal (75% ) sebesar 75% - 60% = 15%. Selanjutnya, kapan ujian semester dilakukan, misalnya : 20 Nopember 2023, maka jumlah pertemuan yang mungkin dilakukan oleh guru K jika dihitung dari sekarang maksimal tinggal 4 kali pertemuan dengan asumsi 1 minggu 1 kali pertemuan.
Jadi, jika usaha guru K dilakukan secara optimal artinya berusaha memenuhi pertemuan sebanyak 4 kali minimal, maka peluangnya untuk memperbaiki kinerja akan mencapai 11%. Dengan penambahan kinierja 11%, maka jumlah maksimal kinerja guru K sampai pada kegiatan semester dilakukan akan mencapai 60% + 11% = 71%. Artinya apa? artinya guru K tidak dapat mencapai kinerja minimal sampai akhir semester.
Lalu apa yang bisa dilakukan oleh guru K agar dapat memenuhi kinerja minimal sampai akhir semester?
Guru K harus meningkatkan usahanya dengan cara menambah jumlah pertemuan minimal 6 pertemuan dengan rincian 4 pertemuan sesuai jadwal dan 2 pertemuan di luar jadwal (les tambahan).
Inilah peluang dan tantangan yang harus kita maksimalkan sebagai guru. Deklarasi kita sebagai guru ASN harus benar-benar kita pertanggungjawabkan kepada hati nurani kita sendiri, orang tua siswa, siswa, atasan sebagai penaggungjawab, masyarakat, dan pemerintah.
Melihat kenyataan kinerja kita, sebagai profesional pasti kita akan mencari cara bagaimana bisa memenuhi tugas dan tanggungjawab itu secara optimal dari waktu yang tersisa. Kita tentu bukan pecundang yang pasti akan mencari alasan agar dapat memaklumi keadaan.
Oleh sebab itu, saya mengajak kepada seluruh ASN maupun non ASN mari manfaatkan peluang yang kita miliki semaksimal mungkin. Hadapi tantangan yang ada dengan optimisme tinggi. Kita memang perlu profit, tetapi kita juga harus mampu memberikan benefit.
Selamat beraktivitas, selamat berjuang, sukses selalu
Galang, 25 Oktober 2023
Selasa, 12 September 2023
Pantun Bersyalawat: Kearifan Lokal Masyarakat Desa Binontoan, Kabupaten Tolitoli
Pantun Bersyalawat: Kearifan Lokal Masyarakat Desa Binontoan, Kabupaten Tolitoli
Kabupaten Tolitoli yang terletak di provinsi Sulawesi Tengah kaya akan budaya dan tradisi lokal. Salah satu kearifan lokal yang menonjol di Desa Binontoan Kabupaten Tolitoli adalah tradisi berpantun sambil bershalawat kepada Nabi. Pada tulisan ini selanjutnya disebut pantun bershalawat saja.
Pantun bersyalawat adalah bentuk unik dari seni lisan yang menggabungkan dua unsur penting: pantun dan doa kepada Nabi Muhammad SAW. Pantun dalam konteks ini adalah puisi lisan yang terdiri dari empat baris, dengan setiap baris berisi dua bait berima. Sementara itu, doa atau pujian kepada Nabi Muhammad SAW adalah ungkapan rasa cinta, penghormatan, dan kerinduan kepada Nabi yang merupakan figur sentral dalam agama Islam. Kombinasi kedua unsur ini menciptakan seni berpantun dan shalawatan yang bukan saja menghibur tetapi juga memiliki makna yang dalam dan berharga bagi masyarakat desa Binontoan.
Pantun bersyalawat biasanya digunakan dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari di desa Binontoan. Masyarakat setempat sering kali menggunakannya sebagai ekspresi rasa syukur, penghargaan, atau permohonan kepada Nabi Muhammad SAW. Misalnya, dalam perayaan Maulid Nabi atau acara-acara keagamaan lainnya, pantun bersyalawat akan dinyanyikan atau diucapkan sebagai bentuk penghormatan kepada Nabi dan juga sebagai pengingat nilai-nilai kebaikan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad.
Selain itu, pantun bersyalawat juga sering digunakan dalam upacara adat dan acara keluarga. Saat pernikahan, pantun bersyalawat dapat digunakan untuk mengiringi prosesi pernikahan sebagai bentuk doa dan harapan untuk kebahagiaan pasangan pengantin. Dalam acara-acara keluarga, seperti pertemuan besar keluarga atau perayaan penting, masyarakat Binontoan juga sering menyanyikan pantun bersyalawat sebagai sarana untuk mempererat ikatan keluarga dan sebagai wujud rasa persatuan dalam tradisi mereka.
Pantun bersyalawat selain sebagai bentuk pengungkapan rasa terima kasih, penghargaan dan permohonan kepada Nabi Muhammad SAW, juga digunakan oleh masyarakat setempat sebagai media komunikasi yang efektif untuk menyampaikan kritik, pesan maupun permohonan kepada para pejabat dan pemimpin daerah..
Suatu ketika di bulan Nopember 2022, di desa Binontoan dilaksanakan acara Halal bi Halal kerjasama PGRI Kecamatan Tolitoli Utara bersama masyarakat desa Binontoan. Pada acara tersebut masyarakat desa Binontoan yang diwakili oleh para "penyair lokal" kemudian naik ke atas panggung dan mulai melantunkan shalawat kepada Nabi secara bersama-sama. Setelah dua sampai tiga kali lantunan shalawat, satu orang peserta dari kelompok itu kemudian membacakan pantun seirama dengan lantunan shalawat.
Demikian seterusnya secara bergilir setiap orang yang ada dalam kelompok tersebut bergantian melantunkan pantun dan shalawat dengan irama yang khas. Pantun-pantun yang disampaikan pun syarat makna. Ada puji-pujian atas kehadiran bapak Bupati dan wakil Bupati Tolitoli. Ada pula pesan-pesan moral tentang kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Namun tidak ketinggalan pula kritik atas beberapa ketimpangan yang dirasakan oleh masyarakat desa Binontoan, seperti ada tower yang berdiri tetapi tidak ada sinyalnya. Semua itu disampaikan dalam bentuk pantun bershalawat. Alih-alih pejabatnya tersinggung, yang ada malah tertawa gembira sambil berjanji untuk memperbaikinya.
Begitu asyiknya tradisi berpantun bershalawat itu sampai-sampai bapak Bupati dan wakil bupati turut larut dalam suasana dan ikut pula membalas pantun yang ditujukan kepadanya. Termasuk pantun bernada kritik atas jaringan yang tidak kunjung membaik padahal tower sudah berdiri cukup lama.
Selain fungsi agama dan budaya, pantun bersyalawat juga memegang peran penting dalam melestarikan bahasa dan tradisi lisan desa Binontoan. Dengan menyampaikan pantun bersyalawat dari generasi ke generasi, masyarakat setempat menjaga bahasa dan kearifan lokal mereka tetap hidup. Hal ini juga membantu memperkuat identitas budaya mereka dalam kerangka yang lebih luas, yaitu budaya Indonesia yang beragam.
Pantun bersyalawat adalah bagian integral dari budaya masyarakat desa Binontoan, Kabupaten Tolitoli. Dengan menggabungkan unsur pantun dan doa kepada Nabi Muhammad SAW, pantun bersyalawat menciptakan ekspresi seni dan keagamaan yang unik. Pantun bersyalawat juga berperan dalam melestarikan bahasa dan tradisi lisan lokal, serta memperkuat identitas budaya masyarakat desa Binontoan. Keberadaannya adalah bukti kekayaan budaya Indonesia yang beraneka ragam, yang harus kita lestarikan dan hargai sebagai warisan budaya yang berharga.
Minggu, 02 Juli 2023
Interkoneksi SMK Dengan Dunia Kerja
Oleh : Muliadi
Gambar ilustrasi |
Gambar ilustrasi SMK |
Rabu, 28 Juni 2023
Menyikap Perbedaan Idul Adha
Merayakan hari raya idul adha adalah suatu kegembiraan bagi setiap keluarga muslim. Idul Adha adalah hari raya terbesar kedua setelah idul fitri. Hari raya ini disebut juga hari raya idul qurban karena pada hari itu umat muslim melaksanakan ibadah qurban yaitu menyembeli hewan qurban sebagaimana yang telah di contohkan oleh Rasulullah Muhammad saw.
Perhatikan perintah Allah swt berikut ini:
"Dan bagi tiap-tiap umat kami syariatkan penyembelihan (qurban) supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan yang Maha Esa, karena itu berserahdirilah kamu kepada-Nya, dan berilah kabar gembira pada orang-orang yang tunduk (patuh) pada Allah." (QS: Al-Hajj: 24)
Perintah berqurban sendiri bermula dari peristiwa yang di alami oleh nabi Ibrahim as dan putranya Ismail. Suatu peristiwa besar yang menggambarkan tingginya kualitas iman sebuah keluarga. Ayah dan putranya, yang mendapat perintah untuk menyembeli putra tercinta dan satu-satunya, yaitu Ismail as. Namun, keduanya lolos dari ujian berat itu, dan Allah menggantinya dengan se ekor hewan Qibas. Berdasarkan peristiwa itu, maka Rasulullah Muhammad saw memerintahkan umat muslim untuk berqurban pada hari raya idul Adha.
Waktu pelaksanaan idul adha sesuai kalender hijriyah, tanggal 10 Zulhijjah. Untuk hal ini tidak ada khilaf atau perbedaan diantara para ulama. Namun potensi perbedaan menetapkan tanggal 10 Zulhijjah sendiri dapat terjadi karena perbedaan metodologi penentuan awal bulan berjalan pada kalender hijriya.
Seperti tahun ini, perbedaan waktu pelaksanaan hari raya idul adha tidak terhindarkan. Hal ini terjadi karena Muhammadiyah sebagai salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia telah menetapkan jauh-jauh hari waktu pelaksanaan idul adha 1444 H yang jatuh pada tanggal 28 Juni 2023.
Pelaksanaan Idul Adha di Perguruan Muhammadiyah Tolitoli 28 Juli 2023 |
Ketetapan idul Adha 28 Juni 2023 berbeda dengan waktu yang ditetapkan oleh pemerintah melalui kementerian agama RI belakangan. Pemerintah menetapkan hari raya idul adha 1444 H jatuh pada tanggal 29 Juni 2023 setelah melalui sidang isbat. Sidang isbat sendiri dilaksanakan pada hari minggu, 18 Juni 2023 di Auditorium HM Rasjidi Gedung Kemenag Jakarta. Sepuluh hari menjelang Idul Adha.
Haruskah terjadi perbedaan idul Adha?
Dalam perspektif budaya, perbedaan adalah sebuah keniscayaan. Perbedaan adalah sunnatullah. Perbedaan menciptakan harmoni, keindahan, keberlanjutan dan kelestarian kehidupan. Oleh sebab itu, perbedaan 1 Syawal atau perbedaan idul fitri meski tidak diharapkan terjadi, tetapi dapat diterima sebagai sesuatu yang wajar karena alasan metodologi. Tidak ada indikator lain yang dapat menjadi penentu 1 syawal kecuali metode pengamatan bulan (Rukyat) dan metode perhitungan astronomi (Hisab). Kalaupun ada metode tradisional dengan mengamati air pasang, itupun terkait langsung dengan peredaran bulan di langit.
Sedikit berbeda dengan idul fitri, penentuan 10 Zulhijja selain dapat menggunakan dua metodologi penentuan awal bulan, masih ada indikator lain yang dapat menjadi petunjuk apakah hari itu sudah masuk idul Adha atau belum. Peristiwa itu adalah wukuf di arafah. Pelaksanaan idul adha terjadi bersamaan dengan ibadah haji, dimana wukuf di arafah menjadi pilar utamanya.
Hari pelaksanaan wukuf di kenal dengan hari arafah yang dimulai pada tanggal 9 Zulhijjah dan berakhir saat terbit fajar pada tanggal 10 Zulhijjah. Jadi, untuk kita di Indonesia tanpa menggunakan kedua metodologi di atas, penetapan 10 Zulhiijjah sebenarnya dapat ditentukan dari pelaksanaan wukuf. Jika kemarin wukuf di arafah, maka besoknya pastilah 10 Zulhijjah, atau hari raya idul adha. Sehingga jika merujuk pada indikator ini, semestinya tidak perlu terjadi perbedaan.
Namun, jika perbedaan tetap terjadi, apa yang harus kita lakukan?
Tidak dapat dipungkiri, penanggalan pada kalender hijriyah sampai saat ini belum ada kesepakatan dari para ulama maupun umat muslim di seluruh dunia. Oleh sebab itu, belum ada kalender Hijriya yang dapat berlaku umum. Alhasil, potensi perbedaan dalam penetapan tanggal-tanggal penting agama islam masih sangat terbuka.
Foto Bersama Pengurus Muhammadiyah Tolitoli |
Menyikapi hal ini, tidak ada cara lain bagi umat Islam selain bersikap bijak terhadap perbedaan yang terjadi. Menyikapi setiap perbedaan dengan bijaksana dan terbuka adalah kunci untuk mempromosikan pemahaman, penghargaan, dan kerukunan antar individu dan kelompok.
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu dalam menyikapi setiap perbedaan:
Memiliki sikap terbuka: Jadilah
terbuka terhadap perbedaan dan miliki sikap inklusif. Pertimbangkan
bahwa perbedaan dalam keyakinan, budaya, latar belakang, dan pandangan dunia
adalah hal yang alami dalam keberagaman manusia.
Mencari pemahaman: Jika kita
tidak memahami perbedaan tersebut, usahakan untuk belajar dan mencari pemahaman
yang lebih baik. Mendengarkan pengalaman dan pandangan orang lain, membaca,
melakukan riset, dan berkomunikasi secara terbuka dapat membantu memperluas
perspektif dan pengetahuan kita.
Hindari prasangka dan
stereotip: Jangan membuat asumsi atau membangun stereotip negatif tentang
kelompok atau individu berdasarkan perbedaan mereka. Menghargai keunikan dan
keindahan dalam perbedaan adalah kunci untuk menghindari prasangka.
Saling menghormati: Hormati
perbedaan tersebut dengan menghormati hak setiap individu atau kelompok untuk
mempertahankan identitas mereka sendiri. Hargai perbedaan pendapat dan
pandangan, meskipun kita tidak setuju dengannya.
Membangun dialog dan komunikasi
yang baik: Jalin dialog terbuka dengan individu atau kelompok yang berbeda dari
kita. Mendengarkan dengan empati, bertanya dengan sopan, dan menyampaikan
pendapat dengan menghormati adalah kunci untuk membangun pemahaman dan koneksi yang
lebih baik.
Mengutamakan kesamaan: Fokus
pada kesamaan dan nilai-nilai universal yang dapat kita bagikan sebagai
manusia. Menghargai persamaan kita lebih dari perbedaan dapat membantu
menciptakan ikatan yang lebih kuat.
Membangun kerjasama: Temukan kesempatan
untuk bekerja sama dengan individu atau kelompok yang berbeda. Melalui
kerjasama, kita dapat melihat bahwa perbedaan dapat menjadi sumber kekayaan dan
saling melengkapi dalam mencapai tujuan bersama.
Menghargai perbedaan sebagai
sumber pembelajaran: Perbedaan dapat menjadi kesempatan untuk belajar dan
tumbuh. Dengan membuka pikiran kita dan memperluas wawasan, kita dapat
mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang dunia dan mengembangkan
keterampilan dalam menghadapi perbedaan dengan bijaksana.
Metode pengamatan bulan:
Kalender Hijriyah berbasis
pengamatan bulan, di mana awal bulan baru ditentukan berdasarkan melihat hilal
(sabit) bulan baru. Namun, pengamatan hilal ini bisa dipengaruhi oleh berbagai
faktor seperti kondisi cuaca, lokasi geografis, dan perbedaan metode pengamatan
yang digunakan di berbagai wilayah. Oleh karena itu, hasil pengamatan hilal
bisa berbeda di berbagai tempat.
Perhitungan astronomi:
Selain pengamatan langsung,
perhitungan astronomi juga digunakan untuk memprediksi pergerakan bulan. Namun,
perbedaan dalam metode perhitungan astronomi yang digunakan oleh otoritas agama
di berbagai negara atau lembaga dapat menyebabkan perbedaan dalam penentuan
awal bulan baru.
Perbedaan tradisi lokal dan otoritas agama:
Di beberapa
negara atau wilayah, ada tradisi dan kebiasaan lokal yang mempengaruhi
penentuan tanggal Idul Adha. Otoritas agama setempat atau lembaga keagamaan
dapat memiliki metode dan kriteria penentuan yang berbeda-beda, yang juga dapat
mempengaruhi perbedaan waktu pelaksanaan Idul Adha.
Faktor politik dan administratif:
Terkadang, faktor politik atau administratif juga dapat mempengaruhi penentuan tanggal Idul Adha. Pemerintah dalam beberapa negara mungkin memiliki kebijakan khusus atau peraturan yang mengatur penanggalan Hari Raya Idul Adha berdasarkan pertimbangan politik atau administratif tertentu.
Dengan demikian, perbedaan waktu pelaksanaan Idul Adha merupakan hasil dari kombinasi faktor pengamatan bulan, perhitungan astronomi, tradisi lokal, otoritas agama, serta faktor politik atau administratif di berbagai wilayah.
Dari semua itu, harus diingat bahwa menyikapi setiap perbedaan membutuhkan kesadaran, kesabaran, dan komitmen untuk membangun hubungan yang inklusif dan harmonis. Dengan menerapkan pendekatan ini, kita dapat memperkuat kerukunan antar individu dan kelompok dalam masyarakat yang beragam
Meskipun ada perbedaan waktu, esensi dan makna Idul Adha sebagai perayaan yang sakral tetap terjaga dan umat Muslim di seluruh dunia tetap berbagi semangat dan nilai-nilai keagamaan yang sama dalam menyambut perayaan ini.
Selamat Hari Raya Idul Adha 1444 H
Wassalam
Oleh: Muliadi
Kepala SMK
Sekretaris PGRI
Anggota Pimpinan
Minggu, 25 Juni 2023
Panen Harapan
PUKUL 08.00 lewat sedikit saya berangkat ke sekolah. Di sana panitia PPDB sedang bekerja, meski sebagian besar guru berlibur. Hari itu, sabtu 24 Juni proses pendaftaran ulang siswa baru sedang berlangsung.
Jumlah pendaftar ulang belum mencapai target. Padahal beberapa upaya untuk mempromosikan sekolah sudah dilakukan.
Namun demikian, jumlah tahun ini masih lebih baik. Ada trend kenaikan dari tahun sebelumnya.
Hari ini agenda menanam bunga tidak ada dalam rencana. Itu spontan saja. Saya mau ke kebun belakang. Kebun jagung dan rencana kebun buah-buahan. Pokoknya tanaman, termasuk tanaman perkebunan. Sudah ada beberapa pohon durian yang kami tanam. Kebun jagung terhampar dari timur ke barat. Cukup luas. Sebagian sudah siap panen. Sebagian lagi baru berumur 3 atau 4 minggu. Diantara tanaman jagung itu kami tanami pohon durian. Durian montong, musangking dan bawor.
Oh ya, sesaat setelah meminta bantuan bu Marini saya bergegas keluar area kantor menuju halaman parkir. Namun, sekonyong-konyong pak Irfan. Wakasek kesiswaan, mencegat saya. Dia perlu membicarakan sesuatu. Sesuatu yang terkait dengan PPDB. Atribut sekolah. Seragam kejuruan, dan lain-lain. Akhirnya sudah keluar saya masuk lagi. Tetapi tidak lama. Saya mengamini saja permintaannya. Asal tidak merugikan siswa, begitu pesan saya.
Jumat, 23 Juni 2023
Bertransformasi dengan Tefa
Kamis, 22 Juni 2023 kemarin saya memimpin rapat tim pelaksana tefa. Ada 5 tim tefa yang telah terbentuk, dan di SK-kan oleh kepsek. Tim pelaksana pembelajaran tefa, tim pelaksana renovasi gedung tefa, tim pelaksana pengadaan peralatan, tim pemeriksa barang, dan tim perencana dan pengawasan renovasi. Tim yang terakhir ini, tunggal. Hanya seorang.
Rapat perlu dilakukan seiring dengan masuknya anggaran tahap pertama sebesar 210 juta dari total bantuan 300 juta. Sisanya 90 jt akan dicairkan pada tahap ke dua. Tentu saja setelah laporan kegiatan tahap 1 dilaporkan. Bagi kami itu tidak masalah. InsyaAllah bisa ditunaikan.
Hal penting yang dibicarakan pada rapat hari itu adalah tentang persiapan strategi pelaksanaan. Ada tiga kegiatan penting yang harus berjalan pada program bantuan tefa ini, yaitu kegiatan pelatihan atau workshop implementasi pembelajaran tefa, kedua: kegiatan renovasi gedung pameran hasil tefa, ketiga: pengadaan peralatan pendukung tefa.
Dengan anggaran yang diberikan pada tahap 1 sebesar 210 jt, kami harus harus dapat menentukan skala prioritas yang mana yang harus berjalan lebih dahulu.
Menurut hemat saya kegiatan pelatihan dan renovasi harus diprioritaskan terlebih dahulu, mengingat proses pelaksanaannya memerlukan waktu yang cukup panjang. Sementara pengadaan peralatan ditempatkan pada prioritas ke dua. Pandangan saya diamini oleh seluruh tim.
Kami menyadari pelaksanaan pelatihan dan workshop adalah kegiatan yang cukup rumit. Hal ini karena kegiatan workshop akan melibatkan banyak orang. Bukan hanya personil sekolah, tetapi melibatkan pihak terkait dan pihak industri. Selain itu ada kegiatan magang dan proses sertifikasi yang melibatkan lembaga sertifikasi. BNSP. Ini tidak mudah, terutama terkait jadwal dan pembiayaan. Bisa jadi akan ada negosiasi yang alot.
Oleh sebab itu, pada rapat itu saya mendorong agar ketua tim pelaksana dan anggotanya untuk segera menyiapkan langkah-langkah pelaksanaan. Fadli sebagai ketua tim menyanggupi untuk segera menyiapkan jadwal dan segala sesuatunya bersama tim. Sudah berpengalaman.
Tidak kalah penting, pelaksanaan renovasi, juga harus segera berjalan. Meski relatif mudah dilaksanakan karena hanya perlu menyiapkan tukang yang baik dan bahan, namun perlu juga kehati-hatian dalam pelaksanaannya. Hal penting untuk menjadi perhatian antara lain aspek administrasi seperti jadwal pelaksanaan, kurva S, foto nol persen dengan camera beraplikasi khusus. Timestamp. Selain itu, pengawasan terhadap mutu bahan dan mutu kerja tukang harus ketat. Seringkali masalah over pembiayaan terjadi karena ulah tukang yang tidak profesional. Atau karena kurang pengawasan.
Saya dan semua tim pelaksana sepakat untuk memperoleh hasil yang terbaik dari program bantuan tefa ini. Bukan hanya soal terlaksananya program bantuan sesuai jadwal, tetapi yang terpenting program tefa ini benar-benar bisa berjalan berkelanjutan dalam jangka panjang sehingga tujuan utamanya tercapai. Tentu pembaca sudah paham tujuan utama pembelajaran tefa. Jika lupa biar saya ingatkan lagi, bahwa tujuan utama pembelajaran tefa adalah mewujudkan kompetensi tinggi dan mumpuni bagi peserta didik berupa hard skill dan soft skil yang sesuai dengan kebutuhan IDUKA.
Untuk mewujudkan hard skill dan soft skill yang baik, maka pembelajaran tefa harus berjalan konsisten dalam jangka panjang. Habituasi penting dan efektif. Tefa akan memastikan bahwa pembelajaran kejuruan terutama ketika berpraktik semua berjalan sesuai dengan standar mutu dan standar prosedur operasiona (SOP) kerja yang baku.
SOP dibuat bersama dengan industri yang fisiknya berupa jobsheet atau langkah kerja. Jobsheet harus ada disetiap proses kerja. Tidak boleh ada proses kerja yang tidak memiliki jobsheet. Jobsheetlah yang memastikan proses habituasi itu berjalan. Praktik tanpa jobsheet bukanlah praktik yang sah, bukan praktik dalam proses pembelajaran. Praktik tanpa jobsheet terbukti tidak mampu membentuk sikap kerja yang baik pada peserta didik.
Itulah yang sangat saya tekankan kepada semua guru. Program tefa jangan sampai berakhir sependek jadwal kegiatan pelatihan. Setelah pelatihan, maka semuanya selesai. Itu yang biasa terjadi. Dan memang sering terjadi. Sudah banyak contohnya.
Keberhasilan hanya dipandang dari sukses melaksanakan program bantuan yang biasanya hanya 6 bulan itu. Yang penting laporannya selesai, dan diterima. Setelah itu, programnya macet. Alatnya macet, dan itu dianggap bukan masalah. Bukankah kita sering melihat bangunan mangkrak setelah beberapa saat selesai dibangun?? Itu contohnya.
Saya tidak sepakat dengan cara-cara seperti itu. Rasa-rasanya andapun sepaham dengan saya. Makanya, saya mendorong pelaksanaan pembelajaran tefa atau pembelajaran berbasis project, ada atau tanpa bantuan. Bagi saya pembelajaran berbasis produk dan berorientasi bisnis adalah pembelajaran yang paling relevan dengan karakteristik SMK sebagai sekolah kejuruan. Oleh sebab itu, pembelajaran ini menjadi salah satu strategi kami dalam melakukan transformasi pendidikan SMK Negeri 1 Galang.
Cita-cita itu semoga berhasil. Pasti tidak mudah. Apalagi mengubah kebiasaan yang sudah berlangsung sangat lama. Namun juga bukan berarti tidak bisa. Buktinya sudah banyak praktik baik yang berhasil. Jika ada SMK lain bisa, maka mestinya kami pun bisa. Yah, SMK bisa, SMK kuat, menguatkan Indonesia.
Galang, 23 Juni 2023
Muliadi
Selasa, 25 April 2023
Bagaimana memperbaiki ini
Suatu fakta yang cukup memprihatinkan dari temuan riset sederhana. Riset ini menyasar pola kerja pembelajaran kejuruan di SMK. SMK penulis. Hasil riset sengaja penulis tampilkan dalam bentuk gambar agar lebih jelas dan obyektif. Berikut faktanya
- Agribisnis tanaman sayuran
- Agribisnis tanaman buah
- Agribisnis tanaman hias
- Agribisnis tanaman pangan
- Agribisnis tanaman perkebunan
- Metode, teknik, atau cara guru melaksanakan pembelajaran kejuruan umumnya berorientasi jangka pendek dan lebih dominan pada pengetahuan
- Guru kejuruan kesulitan menterjemahkan kurikulum dalam tindakan yang sesuai secara holistik dan komprehensif dalam membentuk kompetensi siswa.
- Guru kejuruan terisolasi dalam ruang lingkup kompetensi masing-masing sehingga kompetensi yang diberikan menjadi seperti penggalan pengalaman yang tidak saling terhubung
- Guru kejuruan belum melihat kompetensi utama seperti agribisnis tanaman sayuran, agribisnis tanaman buah, dst sebagai goal yang harus dicapai secara paripurna.
- Guru belum berpikir soal produk bermutu dan berorientasi pasar sebagai tujuan akhir dari rangkaian pembelajaran kejuruan. Padahal diksi Agribisnis dan kewirausahaan yang menyatu dengan pembelajaran kejuruan jelas mengamanatkan proses pembelajaran harus berorientasi pada produk (hasil) bermutu dan market.
- Mengubah pola pengusulan bahan dan alat praktik dari pola usulan tanpa tujuan menjadi pola pengusulan berbasis proyek, spesifik, dengan ukuran kuantitas dan kualitas yang jelas
- Mendorong perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan pendekatan pembelajaran berbasis proyek (PBJL) yang dilakukan kolaboratif antar guru mata pelajaran.
- Terus mendorong terwujudnya pembelajaran Tefa bersama dengan pihak industri yang menekankan pada produk bermutu dan berorientasi pasar (bisnis).
- Memberikan dukungan anggaran yang memadai sesuai kebutuhan proyek dan atau produk yang akan dihasilkan.
- Mendorong setiap kompetensi seperti agribisnis tanaman hias, agribisnis tanaman buah dan lainnya untuk menghasilkan produk berupa taman bunga, atau tanaman buah yang terpelihara dan menghasilkan buah sesuai tujuan menanam.
- Memberikan dukungan dalam bentuk penjadwalan blok yang memungkinkan ter implementasinya pembelajaran berbasis proyek
- Memberikan pelatihan penyusunan jobsheet sebagai instrumen pendukung pelaksanaan pembelajaran Tefa yang taat prosedur dan memastikan Keterpenuhan seperangkat kompetensi dalam suatu tindakan pembelajaran praktik.
- Menetapkan mekanisme pertanggungjawaban penggunaan anggran, bahan dan alat praktik yang digunakan dalam bentuk laporan penggunaan anggaran, pengadaan bahan dan alat praktik dan laporan hasil akhir dalam bentuk produk atau hasil final dari usaha (proyek) yang dijalankan.
- Mewajibkan penggunaan APD dan pelaksanaan K3 sebagai bagian dari proses pendidikan softskill yang penting
- Minat siswa terhadap SMK akan meningkat, terutama pertanian dan peternakan
- Siswa akan memperoleh pengalaman nyata mengelola bisnis pertanian yang menguntungkan, baik pengalaman berupa keterampilan melakukan budidaya maupun keterampilan bisnis yang menguntungkan secara finansial
- SMK bukan lagi hanya sekedar institusi pendidikan, tetapi bisa berevolusi menjadi entitas yang juga mampu menangani layanan masyarakat dengan berbagai produk yang dihasilkan
- Kreativitas siswa lebih produktif yang diwujudkan dalam berbagai bentuk hasil karya yang bernilai ekonomis
- Pembelajaran lebih bergairah dan bermakna karena setiap ilmu bisa langsung diterapkan.
- Pembelajaran kewirausahaan lebih berfokus pada praktik bisnis yang menguntungkan sehingga bisa membantu siswa secara ekonomi.
- Sekolah bisa membangun jaringan bisnis yang saling menguntungkan yang dapat memicu lahirnya wirausahawan mudah sebagaimana yang diharapkan oleh pemerintah.