Pengikut

Jumat, 14 Januari 2022

Seminar Guru PAI

Alhamdulillah, Kemarin, kamis 13 Januari 2022 saya berkesempatan memberikan materi pada kegiatan seminar yang dilaksanakan oleh guru-guru pendidikan agama Islam Kecamatan Galang. Ada dua pembicara khusus yang sengaja diundang, Pak Drs. Naharuddin, M.Pd.I dan saya sendiri. Pak Nahar demikian beliau disapa menyajikan sub tema "Literasi dan Moderasi Beragama". Sedangkan saya diberi kesempatan menyajikan sub tema "Kreasi dan Inovasi Pembelajaran". Dua sub tema yang sama-sama sedang menjadi trend saat ini. 

Dibalik pro kontra soal moderasi beragama, Pak Nahar berpandangan sikap moderasi diperlukan untuk merawat dan membangun kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih harmonis diantara perbedaan dalam bingkai NKRI. Meski demikian, tetap diperlukan kehati-hatian agar kemurnian aqidah tetap terjaga. Menurut pak Nahar, soal toleransi beragama, Islam jelas telah memberi rambu-rambu sebagai mana disebutkan dalam surah Al Kafirun, khususnya ayat 6 "Lakum dinukum waliyadin".

Pak Nahar mendapat kesempatan pertama untuk menyajikan materi. Sementara saya mendapat kesempatan kedua. Tidak banyak waktu penyajian yang diberikan oleh panitia, karena selain tersita oleh proses pembukaan yang diisi dengan sambutan-sambutan, juga ketika proses penyajian materi pertama oleh pak Nahar baru saja akan dimulai, sudah terjadi sedikit insiden yang cukup memakan waktu.

Infokus yang digunakan ternyata tidak mau menampilkan presentasi yang telah disiapkan oleh pak Nahar. Beberapa orang sudah turut membantu menyelesaikan insiden tayang ini, tapi belum juga berhasil, presentasi pak Nahar belum juga tampil. Saya mencoba turun tangan, saya melihat ada hal yang tidak sesuai, kabel koneksi yang terpasang berbeda dengan posisi setting koneksi di infokus. Akibatnya presentasi tidak terbaca. Saya mencoba mengaturnya melalui fitur yang ada diinfokus, tetapi perintah yang ada tidak mau berjalan sempurna. Waktu terus berjalan, peserta sedikit mulai terganggu dengan insiden itu.

Kebetulan saat itu hadir ketua PGRI Kecamatan Galang, beliau memberikan saran agar saya bertukar kesempatan dengan harapan laptop yang saya gunakan dapat langsung terkoneksi dengan infokus. Saya pikir ada benarnya juga saran pak ketua. Saya mencoba mengalihkan kabel VGA yang terpasang di laptop pak Nahar ke laptop saya sambil mengganti infokus yang digunakan. Alhamdulillah, ternyata langsung terkoneksi dengan baik. 

Tetapi ketika tampilan infokus sudah baik, saya tidak melanjutkan presentasi, saya alihkan ke pak Nahar lagi. Qadarullah, laptop pak Nahar akhirnya terkoneksi juga. Pak Nahar melanjutkan presentasinya. Meski demikian, waktu untuk menyelesaikan insiden kecil itu cukup memakan waktu hingga kurang dari 30 menit. Kurang lebih 45 menit pak Nahar menyajikan materi, selanjutnya saya mendapat kesempatan.

Saya begitu bersemangat saat itu, materi yang sudah disiapkan sejak beberapa hari sebelumnya siap dibagikan ke sahabat guru yang hadir. Ada suasana kebatinan yang sedikit berbeda yang saya rasakan. Peserta yang hadir hampir sebagian besar adalah mantan mahasiswa saya, baik di UT maupun di Universitas Madako. Bahkan kepala sekolah yang menjadi tuan rumah penyelenggaraan seminar itu, juga perna menjadi mahasiswa saya. Jadinya saya merasa seperti sedang memberikan kuliah saja.



Begitu bersemangatnya saya memberikan materi, sampai-sampai moderator harus memberikan peringatan tertulis kepada saya kalau waktu penyajian sudah habis. Secara garis besar materi yang saya sampaikan bertujuan memotivasi para guru agar mau berkreasi dan berinovasi, terutama dalam pembelajaran. Kreativitas dan inovasi dibutuhkan untuk menyiasati berbagai tantangan pembelajaran. Setiap proses pembelajaran bertujuan membuat siswa atau pebelajar melakukan aktivitas belajar. Namun karena adanya berbagai tantangan dan hambatan proses pembelajaran, aktivitas belajar yang seharusnya terjadi justru tidak berjalan sebagaimana mestinya. Tidak jarang guru mengeluh soal sulitnya membuat siswa mau belajar. 

Sudah semestinya guru menyadari bahwa tantangan pembelajaran harus dihadapi dengan kreativitas dan inovasi dibidang pembelajaran. Setiap tantangan dan hambatan memiliki karakteristik yang khas. Oleh sebab itu, cara menghadapinya pun harus bersifat khas atau unik. Saya memberikan contoh seperti pelatih sepak bola Shin Tae Yong dalam menyusun strategi bermain. Strategi bermain tim akan bergantung pada siapa lawan dihadapi karena tantangan dan hambatannya berbeda. 


Demikian pula strategi dan metode dalam pembelajaran, jika tantangannya berubah maka strategi dan metode juga harus menyesuaikan. Sehingga guru sebagai coach dalam pembelajaran perlu terus mengembangkan kreativitas dan inovasi-inovasi dalam pembelajaran agar diperoleh pembelajaran yang efektif dan efesien.

 

   

 

 

1 komentar: