Negeri Aneh
Oleh Muliadi
Oleh Muliadi
Konon disebuah negeri yang indah nan subur terdapat sebuah lembaga pelatihan yang disebut Asadi. Secara fisik Asadi tidak jauh berbeda dengan lembaga pelatihan pada umumnya. Namun, sarana pelatihan yang dimiliki oleh Asadi terbilang cukup mewah. Asadi digadang-gadang sebagai lembaga pelatihan terbaik dari segi fasilitas. Berbagai status disematkan untuk memberi kesan bahwa Asadi adalah lembaga pelatihan bermutu. Status mentereng, seperti Lembaga Latih Kerajaan (LLK) atau royal center of excellence membuat Asadi selalu istimewa dimata kerajaan.
Namun anehnya, pihak kerajaan tidak pernah tahu apa yang terjadi di lembaga ini. Asadi yang telah diberikan banyak bantuan, ternyata tidak memberikan hasil optimal sebagaimana diinginkan. Mutu pelatihan terpuruk. Budaya belajar merayap. Aksi tipu-tipu dan budaya korupsi tumbuh subur. Nilai peserta latih dapat dimanipulasi dengan mudah. Iklim dan budaya akademik gersang. Kepemimpinan akademik hanya impian. Pimpinan Asadi mampak sebagai pimpro ketimbang pimpinan lembaga pelatihan.
Meredupnya mutu pelatihan di lembaga Asadi, tidak menghilangkan kesempatannya memperoleh bantuan. Status elegan silih berganti disematkan, membuatnya senantiasa spesial dibanding lembaga latih lain. Jumlah peserta latih yang besar turut membuatnya bersinar, sehingga teropong kerajaan selalu tertuju padanya. Hasilnya, pembangunan fisik terus berdatangan. Begitu masifnya, sampai gedung yang dibangun pun bertumpuk bak benteng kerajaan. Mungkin memang kerajaan sengaja menyiapkannya untuk perang. Entah perang melawan siapa. Benar-benar lembaga pelatihan di negeri yang aneh.
Benar benar aneh. Sepertinya ini sindiran buat lembaga tertentu. Mantabbe. Sindiran dikemas pentigraf
BalasHapusIni hanya dinegeri dongeng
BalasHapusHmm... sepertinya ada aura fakta. He ... he ...
BalasHapusLuar biasa... Cerpen, keren...
BalasHapusTerimakasih sudah berkunjung
BalasHapusTemanya bagus, bahkan konfliknya juga seru. Jika pentigraf ditilik dari bentuknya ada 3 paragraf adalah benar. Namun maaf sebelumnya, jika pentigraf di Kampung Pentigraf yang saya kenal mempunyai aturan jumlah kata tidak boleh melebihi 210 kata. Yang disini saya rekam ada 352 kata. Ini sebagai acuan saja jika ingin menuliskan pentigraf Oya saya titip link tentang pentigraf dan buku baru saya. Salam literasi https://hariyanto17.blogspot.com/2021/12/buku-kumpulan-pentigrafku.html
BalasHapusTerimakasih bapak Hariyanto atas krisannya, saya akan berkunjung ke blog bapak
HapusSebuah cerita yang menggelitik. Semoga negeri aneh merasa tergelitik.
BalasHapus