Suatu fakta yang cukup memprihatinkan dari temuan riset sederhana. Riset ini menyasar pola kerja pembelajaran kejuruan di SMK. SMK penulis. Hasil riset sengaja penulis tampilkan dalam bentuk gambar agar lebih jelas dan obyektif. Berikut faktanya
- Agribisnis tanaman sayuran
- Agribisnis tanaman buah
- Agribisnis tanaman hias
- Agribisnis tanaman pangan
- Agribisnis tanaman perkebunan
- Metode, teknik, atau cara guru melaksanakan pembelajaran kejuruan umumnya berorientasi jangka pendek dan lebih dominan pada pengetahuan
- Guru kejuruan kesulitan menterjemahkan kurikulum dalam tindakan yang sesuai secara holistik dan komprehensif dalam membentuk kompetensi siswa.
- Guru kejuruan terisolasi dalam ruang lingkup kompetensi masing-masing sehingga kompetensi yang diberikan menjadi seperti penggalan pengalaman yang tidak saling terhubung
- Guru kejuruan belum melihat kompetensi utama seperti agribisnis tanaman sayuran, agribisnis tanaman buah, dst sebagai goal yang harus dicapai secara paripurna.
- Guru belum berpikir soal produk bermutu dan berorientasi pasar sebagai tujuan akhir dari rangkaian pembelajaran kejuruan. Padahal diksi Agribisnis dan kewirausahaan yang menyatu dengan pembelajaran kejuruan jelas mengamanatkan proses pembelajaran harus berorientasi pada produk (hasil) bermutu dan market.
- Mengubah pola pengusulan bahan dan alat praktik dari pola usulan tanpa tujuan menjadi pola pengusulan berbasis proyek, spesifik, dengan ukuran kuantitas dan kualitas yang jelas
- Mendorong perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan pendekatan pembelajaran berbasis proyek (PBJL) yang dilakukan kolaboratif antar guru mata pelajaran.
- Terus mendorong terwujudnya pembelajaran Tefa bersama dengan pihak industri yang menekankan pada produk bermutu dan berorientasi pasar (bisnis).
- Memberikan dukungan anggaran yang memadai sesuai kebutuhan proyek dan atau produk yang akan dihasilkan.
- Mendorong setiap kompetensi seperti agribisnis tanaman hias, agribisnis tanaman buah dan lainnya untuk menghasilkan produk berupa taman bunga, atau tanaman buah yang terpelihara dan menghasilkan buah sesuai tujuan menanam.
- Memberikan dukungan dalam bentuk penjadwalan blok yang memungkinkan ter implementasinya pembelajaran berbasis proyek
- Memberikan pelatihan penyusunan jobsheet sebagai instrumen pendukung pelaksanaan pembelajaran Tefa yang taat prosedur dan memastikan Keterpenuhan seperangkat kompetensi dalam suatu tindakan pembelajaran praktik.
- Menetapkan mekanisme pertanggungjawaban penggunaan anggran, bahan dan alat praktik yang digunakan dalam bentuk laporan penggunaan anggaran, pengadaan bahan dan alat praktik dan laporan hasil akhir dalam bentuk produk atau hasil final dari usaha (proyek) yang dijalankan.
- Mewajibkan penggunaan APD dan pelaksanaan K3 sebagai bagian dari proses pendidikan softskill yang penting
- Minat siswa terhadap SMK akan meningkat, terutama pertanian dan peternakan
- Siswa akan memperoleh pengalaman nyata mengelola bisnis pertanian yang menguntungkan, baik pengalaman berupa keterampilan melakukan budidaya maupun keterampilan bisnis yang menguntungkan secara finansial
- SMK bukan lagi hanya sekedar institusi pendidikan, tetapi bisa berevolusi menjadi entitas yang juga mampu menangani layanan masyarakat dengan berbagai produk yang dihasilkan
- Kreativitas siswa lebih produktif yang diwujudkan dalam berbagai bentuk hasil karya yang bernilai ekonomis
- Pembelajaran lebih bergairah dan bermakna karena setiap ilmu bisa langsung diterapkan.
- Pembelajaran kewirausahaan lebih berfokus pada praktik bisnis yang menguntungkan sehingga bisa membantu siswa secara ekonomi.
- Sekolah bisa membangun jaringan bisnis yang saling menguntungkan yang dapat memicu lahirnya wirausahawan mudah sebagaimana yang diharapkan oleh pemerintah.