Empat jenis kurikulum yang dapat diterapkan oleh sekolah saat ini. Setiap sekolah berhak memilih kurikulum mana yang akan diterapkannya, termasuk tetap memilih menerapkan kurikulum 2013. Sekolah dapat membuat riset kurikulum mana yang lebih produktif, lebih bermanfaat, yang kemudian dapat menerapkannya sebagai pilihan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolahnya. Empat kurikulum tersebut adalah:
1. Kurikulum 2013
2. Kurikulum darurat
3. Kurikulum prototipe
4. Kurikulum Merdeka
Lalu apa bedanya? kurikulum 2013 adalah kurikulum yang telah berjalan beberapa tahun terakhir. Kurikulum 2013 adalah pengembangan dari kurikulum KBK yang menekankan pada penguasaan kompetensi.
Disaat pandemi menyerang yang kemudian menyebabkan sekolah harus melakukan pembelajaran daring, maka keluarlah kurikulum darurat sebagai salah satu solusi atas hadirnya berbagai masalah pembelajaran di masa pandemi. Lalu apa itu kurikulum darurat ? Kurikulum darurat adalah kurikulum 2013 yang disederhanakan dengan "memangkas" atau mengurangi sejumlah materi pelajaran dan menyisakan materi-materi inti dan esensial. Hal ini dilakukan agar beban pelajaran bagi siswa maupun guru bisa lebih ringan, namun lebih fokus dan mendalam.
Setelah kurang lebih dua tahun menjalani kurikulum darurat, kemendikbud kemudian meluncurkan kurikulum prototipe. Lalu apa itu kurikulum prototipe? kurikulum prototipe pada hakekatnya adalah cikal bakal kurikulum merdeka yang disempurnakan dari kurikulum darurat yang telah berjalan selama ini. Jadi, tanpa disadari bagi sekolah yang telah memilih menerapkan kurikulum darurat selama pandemi, sebenarnya telah mencoba dan merasakan cita rasa kurikukum merdeka.
Menurut mas menteri (kitapun mungkin merasakan) bahwa kurikulum 2013 yang telah berjalan selama ini kurang fleksibel. Guru tidak memiliki ke-leluasaan menata materi sesuai dengan kondisi pembelajaran yang dihadapi (kurang merdeka) karena beban pelajaran telah ditentukan perminggu, sehingga guru tidak memiliki kesempatan untuk memilih, fokus pada materi esensial atau memilih menguatkan materi pendukung (prasyarat). Yang terpikir bahkan bagaimana harus menyelesaikan materi secepat mungkin.
Pada peluncuran kurikulum merdeka belajar dan flatform merdeka mengajar mas menteri mengatakan bahwa "Materi kita kadang-kadang membosankan, kurang beragam. Guru terlalu banyak tour guide untuk bisa mengembangkan pembelajaran kontekstual. Materi pembelajaran terlalu kaku, terlalu padat dan membuat banyak murid bosan," (sumber: detik.com)
Bagaimana dengan kurikulum merdeka? kurikulum merdeka adalah kurikulum 2013 yang disempurnakan. Kurikulum merdeka pada hakekatnya kurikulum 2013 yang disederhanakan agar lebih elastis atau fleksibel sehingga memberikan keleluasan bagi guru menggunakan berbagai perangkat ajar sesuai kebutuhan dan karakteristik siswanya. Karena lebih simpel, maka guru juga bisa lebih fokus pada materi inti dan esensial. Hebatnya lagi, dalam implementasinya kurikulum merdeka belajar telah mengakomodir pemanfaatan teknologi digital sebagai supporting dalam kemerdekaan mengajar yang disebut Platform Merdeka Mengajar
Masih menurut mas materi Platform merdeka mengajar ini adalah perangkat tehnologi yang dapat membantu guru dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka. Platform ini diharapkan dapat berkembang menjadi suatu platform yang bukan hanya berisi materi dan konten dari kementerian, tapi juga dari guru. Prinsipnya dari guru dan untuk guru. melalui aplikasi guru-guru dapat saling membantu, berkolaborasi, dan berbagi pengalaman dalam menerapkan kurikulum merdeka dan belajar menjadi pengajar yang lebih baik. Bagaimana keren kan?
Jadi, inilah kurikulum prasmanan kita, mau kurikulum 2013 yang kaya akan materi pelajaran, tetapi kurang fleksibel, atau memilih kurikulum darurat yang lebih sederhana, tetapi masih mengadopsi struktur kurikulum 2013, artinya belum fleksibel, atau menerapkan kurikulum merdeka yang lebih simpel, fleksibel, dan didukung oleh platform merdeka mengajar. Anda adalah usernya, anda adalah penikmatnya, silahkan pilih sesuai selera anda. Merdeka memilih adalah kemerdekaan sejati😊😊
Wassalam
Muliadi, M.Pd
Tolitoli, 12 Februari 2022