Saya sendiri tidak terlalu paham mengapa SDN Salugan yang dipilih sebagai tempat pelaksanaan rapat. Namun sepanjang pengamatan saya, lokasi sekolah memang cukup strategis, karena terletak tepat dipinggir jalan, dan berhadapan langsung dengan lapangan sepak bola. Dari penyampaian pak korwil Lampasio, saya ketahui kalau ketua PGRI cabang Lampasio masih keluarga dekat (paman dan kemenakan). Mungkin ini juga salah satu alasan, rapat dilaksanakan di Desa ini.
Saya bersama tim pengurus kabupaten berangkat ke lokasi rapat sekitar pukul 08.20 WITA. Ada dua mobil yang kami gunakan. Star dimulai dari sekretariat PGRI di jalan Sona Kelurahan Nalu. Ada kesepakatan bahwa pengurus yang akan ikut dengan rombongan agar berkumpul di sekretariat. Tetapi setelah menunggu beberapa saat, ternyata beberapa personil yang berencana ikut, ternyata batal berangkat. Ada pula yang memilih menggunakan kenderaan roda dua (motor). Ada rasa sedikit rasa kesal dihati pak Ketua karena personil yang batal atau menggunakan kenderaan sendiri tidak menyampaikan lebih awal sehingga waktu menunggu menjadi sia-sia.
Setelah dipastikan tidak ada lagi yang ikut dalam rombongan, pak ketua langsung memberi aba-aba berangkat. Mobil rush putih dan avanza putih milik pak Amin meluncur mulus menyusuri jalan aspal. Sampai di pompa bensin, kami singga sejenak mengisi bahan bakar. Kebetulan bahan bakar mobil saya sudah sekarat. Untunglah pom pengisian bahan bakar tidak terlalu jauh. Kebetulan antrian tidak ada sehingga saya bisa langsung mengisi bahan bakar.
Ketika turun dari mobil, salah satu petugas pom bensin dengan badan cukup kekar (lebih tepat mungkin disebut besar) langsung menyalami saya sambil mencium tangan. Dengan sopan sang petugas bertanya "Isi bensin pak?", "Iya" saya menjawab singkat. Sambil berbasa basi saya bertanya "Tidak ada premium?". "Tidak ada pak, sedangkan pertalite mungkin akan habis juga pak" sang petugas menjelaskan.
Sang petugas pom bensin yang sopan itu adalah mantan siswa saya. Saya sendiri sudah tidak terlalu kenal. Tetapi dia masih mengingat saya sebagai mantan kepseknya. Alhamdulillah, itulah hebatnya guru, meskipun bukan pejabat tinggi, jika bertemu dengan mantan siswa pasti akan mendapat perlakuan istimewah. Tetapi ada juga mantan siswa yang nakal atau pura-pura lupa ...he...he...
Setelah mengisi BBM, kami melanjutkan perjalanan. Perjalanan ke Desa Salugan dapat ditempuh dalam waktu lebih dari 30 menit. Jalan yang ditempuh menanjak tajam karena harus melewati gunung Pangi yang cukup tinggi. Harus hati-hati melewati puncak gunung Pangi ini, apalagi kalau musim hujan. Tidak sedikit kenderaan yang mengalami kecelakaan, terutama kenderaan berat.
Kami sampai di lokasi rapat pada pukul sembilan lewat. Disana sudah banyak anggota PGRI dari beberapa kecamatan. Tidak menunggu lama, rapat segera dimulai. Salah satu anggota tim menyiapkan proyektor untuk menayangkan bahan rapat. Tujuannya agar peserta rapat dapat menyimak dengan baik. Saya memang menyiapkan laptop untuk presentasi. Sambil menunggu kehadiran korwil Lampasio, saya mencoba menyiapkan susunan acara dan kepanitiaan yang akan dibentuk.