Resume ke-16, Senin 16 Agustus 2021
Tema : Menulis Kelengkapan Naskah
Narasumber : Theresia Sri Rahayu, S.Pd.SD
Gelombang : 19
Moderator : Aam Nurhasanah
Syukur Alhamdulillah, tak terasa langkah demi langkah terus bergerak dan hari ini kita telah berada di pertemuan yang ke-16. Materi pertemuan pun semakin menarik, seperti malam ini "Menulis Kelengkapan Naskah". Membaca tema ini, saya merasa seperti sudah akan menyelesaikan karya besar berupa buku solo. Padahal, sampai saat ini jangankan naskah, outline saja belum.
Tapi saya selalu optimis, seoptimis mentor saya Bu Aam sang moderator sekaligus motivator handal. Setiap ucapannya selalu membuat saya bersemangat, meskipun kelelahan fisik juga tak dapat terhindarkan. Itulah yang terjadi sejak semalam, saya hanya dapat menyimak sambil berbaring menikmati sajian menarik dari narasumber yang luar biasa Ibu Theresia Sri Rahayu, S.Pd.SD.
Saya kagum pada Bu Tere ini, karena sudah mampu membuat buku solo. Satu pencapaian yang spektakuler menurut saya pribadi. Belum lagi karya-karya bersama, tentu sudah jauh lebih banyak. Sehingga sangat tepatlah jika kemudian Om Jay sudi memberikan kesempatan kepada Bu Tere untuk berbagi pengalaman dengan para penulis pemula seperti kami ini. Hebat !!!
Berikut saya berikan contoh buku karya solo Bu Tere demikian panggilan akrab beliau, biar saya tidak anggap membual..he...he
Jadi dari informasi flayer di atas, kita jadi tau apa yang harus dilengkapi sebelum buku diterbitkan atau dicetak oleh penerbit. Sebelum buku benar-benar dikirim ke penerbit sebaiknya dilengkapi dulu naskah buku dengan: (1) Prakata, (2) Daftar isi, (3) Sinopsis, dan (4) Profil penulis. Sebenarnya ada bagian-bagian lain dari kelengkapan buku, seperti cover, daftar pustaka, dan lain-lain.
Tapi Bu Tere akan fokus pada empat bagian kelengkapan naskah di atas.
Bagian pertama adalah Prakata. Apa itu prakata? prakata adalah ungkapan hati atau perasaan penulis buku. Jadi prakata lebih bersifat personal. Tidak dapat dituliskan oleh orang lain, karena prakata soal subyektifitas penulis. Tidak mungkin dong saya menuliskan isi hati bu Tere, kecuali bu Tere sendiri yang menyampaikannya. Itulah prakata, unik dan personal.
Keunikan prakata, membuat prakata berbeda dengan kata pengantar. Kadang-kadang sebagian orang tidak dapat membedakan antara prakata dan kata pengantar.
Apa perbedaan keduanya, menurut bu Tere ini dia perbedaannya.
Nah, jelas ya perbedaan keduanya. Saya tidak tuliskan lagi, karena dapat dibaca dengan mudah pada flayer.
kelengkapan berikutnya adalah daftar isi. Daftar isi atau outline atau kerangka tulisan merupakan acuan yang memandu penulis menyelesaikan tulisan tanpa harus kehilangan fokus. Daftar isi sebenarnya adalah gambaran besar buku. Salah satu strategi menulis buku dengan target waktu tertentu adalah dengan menyiapkan daftar isi atau outline sebaik mungkin. cara inilah yang dilakukan oleh Bu Tere, hingga berhasil memenuhi tantangan Prof Eko menulis buku mayor dalam seminggu. Menurut Bu Tere, membuat outline juga merupakan salah satu kiat untuk menghindari terjadinya mental block.
Ada pengalaman menarik dari Bu Tere, yaitu saat dia baru tau ternyata ada cara mudah membuat daftar isi secara otomatis dengan menggunakan microsoft word
Nah, ini adalah cara untuk membuat daftar isi otomatis di microsoft word. Pasti tidak asing lagikan? Tetapi kalau belum, tidak apa-apa saya jelaskan sedikit. Jadi kuncinya ada di Heading 1 dan Heading 2. Singkat ya? atau masih bingung, nanti kita lanjutkan pada pertemuan yang lain..he..he..
Kita lanjutkan dulu pada kelengkapan tulis berikutnya, yaitu sinopsis. Apa itu sinopsis, lihat flayernya.
Sinopsis menceritakan keseluruhan isi buku secara ringkas. Sedangkan Blurb hanya menuliskan bagian - bagian menarik dari sebuah buku. Penanda utama blurb adalah pertanyaan yang mengundang rasa ingin tahu pembaca. Berikut ini adalah contoh blurb. Coba anda amati dengan seksama. Bagaimana sudah menemukan perbedaannya?
Bagian kelengkapan buku yang ke-4 atau terakhir pada pembahasan ini adalah profil penulis. Nah, kalau ini saya sudah beberapa kali membuatnya.
Hal penting yang harus diperhatikan adalah profil penulis merupakan pendukung isi buku yang kita tulis. Maksudnya jika kita menulis tentang tips menulis di blog, minimal kita sudah mempunyai kompetensi di bidang itu. Mungkin kita bisa menuliskan penghargaan sebagai blogger, dan lain-lain. Profil yang ditampilkan sebaiknya yang relevan dengan tulisan kita. Misalnya kita menulis tentang pendidikan, profil kita setidaknya menampilkan tentang pendidikan kita dibidang kependidikan. Jika kita berlatar belakang non pendidikan, maka itu tidak relevan yang dapat menurunkan kepercayaan pembaca buku kita.
Demikian, materi menarik hari ini. Patut rasanya saya mengucapkan terimakasih kepada Om Jay, Ibu moderator Aam Nurhasana yang sudah memandu acara dengan sangat baik, dan teristimewah Bu Tere, jadi teringat tere liye penulis novel yang hebat. Semoga apa yang tunaikan hari ini akan memberikan kebaikan buat kita semua.
"Buku adalah pertemuan dua kekuatan yang berhasil memengaruhi pendidikan manusia yaitu seni dan sains. Keduanya bertemu dalam buku".
Tolitoli, 16 Agustus 2021
Muliadi, M.Pd
Tulisan yang luar biasa, luwes dan mudah dipahami. Semangat terus pak ketua
BalasHapusSemakin menewen tulisannya pak ketu
BalasHapusLengkap sekali resumenya pak ketua.
BalasHapusBenar pak ketua, tak terasa kita sdh di pertemuan ke 16.
Keren resumanya Pak Ketua, lengkap dan ulasannya runtut. Tetap semangat sampai buku terbit pak. Salam literasi
BalasHapusTulisan yang membuat pembaca semakin memahami semua proses
BalasHapusSemoga tulisan segera menjadi buku impian
Mantap n lanjutkan, pak
BalasHapus