Resume ke-6, Jum'at 23 Juni 2021
Tema : Menulis Membuatku Naik Kelas dan Berprestasi
Narasumber : Aam Nurhasanah, S.Pd
Gelombang : 19
Moderator : Maesaroh
Optimisme adalah rasa percaya yang menuju kearah prestasi. Tidak ada yang dapat dilakukan tanpa harapan dan keyakinan (Helen Keller). Optimismelah yang membuatku mau menulis resume malam ini. Tanpa itu, sulit rasanya menggerakkan jari-jemari menuangkan ide dan gagasan tentang kisah inspiratif dari seorang motivator bersahaja, ibu Aam Nurhasana, S.Pd.
Malam ini adalah pertemuan ke-6 kelas menulis PGRI. Saya bersyukur, karena malam ini saya bisa mengikutinya dari awal hingga akhir. Ibu Aam Nurhasana atau biasa disapa Ibu Aam yang menjadi Narasumber kali ini. Penasaran rasanya ingin segera menyelami pengalaman sang motivator ulung dengan segudang prestasi.
Ibu Aam Nurhasana, S.Pd, demikian moderator kali ini ibu Maesaroh, M.Pd sang guru blogger Milenial memperkenalkan namanya. Memiliki sederet prestasi yang luar biasa. Juara 1 Lomba Blog PGRI Tingkat Nasional Maret 2021 sudah diraihnya. Dalam kurun waktu 1,5 Tahun di kelas menulis PGRI Bu Aam telah menulis 20 Buku ber-ISBN.
Disela-sela kesibukan sebagai kepala SMPS Mathla'ul Hidayah Cipanas Lebak banten. Bu Aam juga dikenal sebagai penulis aktif pada komunitas menulis. Berkat prestasinya yang gemilang, Bu Aam selalu naik kelas dari seorang bloger menjadi moderator, selanjutnya diberikan kepercayaan sebagai kurator sampai jadi editor. Pada beberapa kesempatan, beliau juga dipercaya sebagai moderator dan bahkan sebagai Narasumber. Di kelas menulis PGRI, beliau menjadi Narasumber untuk ke-4 kalinya.
berikut buku beliau yang telah diterbitkan:
Tak segan dan tak ragu beliau dengan kerendahan hati, mau berbagi kesuksesan dalam menulis. Menurut Bu Aam, salah satu kendala penulis adalah sulitnya menemukan ide dan pesan yang akan disampaikan dalam menulis. Namun semua itu, ternyata mampu dipatahkan oleh bu Aam dengan tips berikut:
- Ide menulis bisa dari siapa saja, terutama dari orang-orang dekat penulis, sahabat atau kerabat
- Ide tulisan bisa berasal dari benak penulis, seperti kisah kehidupan kita, pengalaman atau perjuangan orang-orang yang kita kagumi
- Ada banyak pesan yang dapat kita sampaikan, diantara tentang kaum perempuan yang harus mau menerima paket kehidupan yang Allah berikan dengan suka dukanya. Pesan soal perencaan sebagai hal yang fundamental dari sebuah keberhasilan pendidikan, dll
Setelah ide dan pesan yang akan disampaikan sudah kita miliki, maka selanjutnya menuangkannya dalam bentuk tulisan. Kita dapat memulainya dari mengumpulkan ingatan, menentukan tokoh dan karakternya disetiap subjudul, membuat outline, menulis yang ada dalam pikiran, awali dengan ayat alquran, hadits, kalimat bijak nan indah. Mulailah dari nol menuju keberhasilan (pahlawan).
Setiap orang memiliki tujuan yang berbeda dalam menulis buku. Namun apapun tujuan tersebut yang terpenting adalah menyelesaikan misinya menjadi sebuah tulisan yang dapat dibaca dan nikmati orang lain. Tulisan akan mudah sampai kepada pembaca, jika tulisan itu diwujudkan dalam bentuk buku. Melalui buku, maka pesan yang akan disampaikan oleh penulis mencapai tujuannya.
Dengan menulis buku kita akan mampu menebar pengetahuan dan mendialogkan kebenaran. Melalui buku, kita dapat mengikat makna, menghimpun dan menebar gagasan. Karya buku dapat menjadi tanda terimakasih yang sangat berharga buat guru kita tercinta. Menulis buku dapat menjadi proses perjuangan yang menyenangkan bagi penulisnya, laksana malaikat menyampaikan wahyu atau designer merancang dan membuat baju, atau seorang dirigen mengatur irama lagu.
Satu hal yang perlu diperhatikan, sebelum membuat outline jangan lupa mengumpulkan materi-materi yang mendukung. Bisa berupa kata-kata bijak, data, teori, gambar, dan lain-lain sesuai kebutuhan tulisan kita.
Untuk membuat outline, hal pertama yang kita lakukan adalah memilih topik tulisan. Tulisan kita bisa bersipat reflektif, persuasif, informatif, berangkat dari hasil penelitian, atau kombinasi dari beberapa hal. Memilih topik tertentu, akan membatu kita menjaga pikiran tetap pada satu jalur. Dengan demikian, kita akan lebih mudah menyelesaikan tulisan dengan baik.
Sebagai penulis pemula, Bu Aam menyarankan agar kita menulis buku Antologi. Dengan menulis buku antologi kita bisa belajar banyak dari penulis lainnya. Menulis buku antologi juga dapat menjadi sarana memacu dan memberanikan diri membuat buku utuh dengan khas jenis tulisan masing-masing. Setidaknya menulis buku antologi menjadi awal baik dalam menulis buku bagi para pemula.
Olehnya itu menulislah karena hanya dengan menulis kita yang biasa dapat menjadi luar biasa, seperti bu Aam Narasumber hebat kita. HOS Cokroaminoto mengatakan jika kalian ingin menjadi pemimpin besar, menulislah seperti wartawan dan bicaralah seperti orator. Menulis adalah sebuah kebutuhan agar otak kita tidak dipenuhi oleh feses pemikiran, maka menulislah. Entah itu dibuku tulis, daun lontar, prasasti, atau media sosial. Menulislah terus tanpa peduli karyamu akan dihargai oleh siapa dan senilai berapa (Fiersa Besari, penulis dan pemusik).
Wassalam
Mantap Pak Mul, paket komplit...
BalasHapusKomentar nya juga keren
HapusMantap, lengkap sekali Pak 👍
BalasHapusSelalu asyik untuk dibaca. Mudah dicerna. Sukses selalu, Pak.
BalasHapusNambah koleksi kalimat motivasi nih. Keren sekali resumenya dibalut dengan gaya sendiri. Semangat terua
BalasHapusTerimakasih sang motivator
HapusKeren resumenya pak ketua kelas. Nnti naik kelas bersama-sama ya pak..hehehe
BalasHapusSaya suka dengan resume Pak Ketua ini. Selalu bergaya bahasa sendiri. Mantap Pak👍
BalasHapusTerimakasih
HapusMantab, menginspirasi...
BalasHapusTulisan yg bagus dan enak untuk disimak... Semangat trs pa...
BalasHapusTulisannya enak dibaca pak, mantap
BalasHapusMantep pak. Tulisannya menarik, enak dibacanya. Sangat menginspirasi
BalasHapusMantap tulisannya pak..
BalasHapusmantab
BalasHapusSungguh lengkap, jelas, dan rapi
BalasHapus👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍