Pages - Menu

Senin, 06 Juni 2022

Duka Guru

 Tiba-tiba telpon berdering. Pak Asri. "Assalamu'alaikum, pak Mul ada berita duka ini, ibu Samsidar meninggal dunia barusan" Suara lirih pak Asri diujung telpon. Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. 

Yah, hari ini keluarga besar guru kembali berduka. Ibu Samsidar guru Agama di SMK Negeri 1 Tolitoli meninggal dunia. Beliau menghembuskan napas terakhir pukul 21.00 WITA minggu malam, tanggal 5 juni 2022.

Sejak tiga bulan terakhir almarhumah menderita sakit. Maaf saya tidak akan menceritakan sakitnya apa. Kami ingin menjenguk tetapi dia menolak. Entahlah, mungkin tidak ingin merepotkan. Sampai akhirnya berita duka itu datang. Kami semua begitu kehilangan. 

Ibu Samsidar guru Agama Islam. Masih cukup mudah, usia beliau sekitar 49 tahun. Dedikasi almarhumah di dunia pendidikan sangat tinggi. Dalam kondisi sakit pun beliau masih berusaha melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. 

Beliau juga guru yang ramah, sabar, dan suka berbagi. Sering kali kami menikmati makanan kecil yang di bawanya dari rumah. Sudut ruang Guru yang terletak disisi kanan pintu masuk menjadi tempat paporit kami berkumpul. Sendah gurau atau sekedar ngobrol ringan soal aktivitas mengajar sering kami lakukan di sana.

Beliau selalu terlibat pembicaraan, karena di sanalah tempat duduknya. Sepasang meja dan kursi di sudut ruang guru menjadi tempat nyaman baginya. Raut wajah yang selalu ceria dan senyumnya yang tulus membuat kami tertipu. 

Kami tertipu, karena kami tak tahu kalau dia ternyata menyimpan luka dan duka untuk dirinya sendiri. Bodohnya kami, naifnya kami atas semua sikapmu yang begitu baik dan normal. Maafkan kami yang tidak bisa memahamimu apalagi membantumu dari sakit yang kau derita selama ini. 

Kini tempat itu telah sepi membisu dari derai tawa dan senyum manismu. Tidak ada lagi jajanan kecil yang biasa kau bawah sekedar menggoda selera makan sahabatmu. Semua sudah berakhir, namun kenangan tentang dirimu tetap abadi dihati dan pikiran sahabat-sahabatmu. 

Upacara persemayaman yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah provinsi Sulawesi Tengah menandai akhir dari pengabdiannya di dunia. Pak Baharuddin, S. Pd , KTU dinas pendidikan menengah wil VI Buol dan Tolitoli bertindak sebagai pembina upacara. Pemimpin upacara dari personil satpolpp. Sahabat guru dengan seragam PGRI mengambil barisan di depan sebagai peserta upacara. 

Saya bertugas membacakan riwayat hidup singkat almarhumah. Saya bersyukur bisa mengambil bagian dalam upacara penghormatan terakhir untuknya. Setelah sambutan keluarga dan penyerahan jenazah kepada pihak Pemda, upacara dilanjutkan dengan pembacaan sambutan gubernur sulteng. 

Suasana duka menyelimuti para pelayat yang hadir. Suasana haru makin terasa saat mata tertuju pada seorang gadis belia yang tertunduk sedih seakan menahan beban yang demikian berat. 

Almarhumah meninggalkan 4 orang putra. Satu-satunya perempuan adalah gadis belia berumur 20 tahun. Masih kuliah. Semester 4 di universitas Tadulako. Dia juga anak tertua. Tiga adiknya semua laki-laki. Satu kuliah di Universitas yang sama. Sementara dua adik lainya masih sekolah di SMP dan SD. Kini mereka telah yatim. 

Pemakaman almarhumah dilaksanakan di pekuburan keluarga. Di desa sabang. Kurang lebih 20 km dari rumah duka di perumahan BTN Nabila Tolitoli. Kami mengantar almarhumah sampai pekuburan. 

Sebelumnya almarhumah di shalatkan di Masjid desa sabang yang jaraknya tidak jauh dari lokasi pemakaman. Alhamdulillah, jumlah jamaah yang ikut shalat jenazah cukup banyak. Saya tidak ikut. Terlambat. Padatnya kenderaan yang turut mengantar membuat sebagian pelayat tidak dapat melaksanakan shalat jenazah. 

Kini almarhumah telah kembali ke haribaan Tuhannya. Hanya untaian doa yang dapat kami panjatkan. Semoga almarhumah, ibu Samsidar, S. Ag., M. Pd. I mendapat tempat yang membahagiakan, dilapangkan kuburnya, dan semua amal ibadahnya mendapat ganjaran pahala disisi Allah SWT amiin.